KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Tini Tadeus mengatakan, akses transportasi melalui jalur Pantai Utara (Pantura) Pulau Flores lumpuh total akibat banjir yang melanda wilayah itu.
Menurut Tadeus, banjir merobohkan sebuah jembatan di Desa Dagemaga, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, hingga mengakibatkan arus transportasi di wilayah itu putus total.
Tadeus menyebut, jembatan yang putus itu terletak di jalan utama. Saat ini, lanjutnya, sedang dilakukan pembangunan jembatan darurat agar transportasi kembali normal.
"Saat ini teman-teman dari Dinas PUPR sedang berupaya untuk mencari alternatif," ucap Tadeus kepada Kompas.com, Sabtu (19/1/2019).
Baca juga: Jembatan di Jalan Strategis Nasional Flores Sudah Lama Ambruk
Banjir itu, kata Tadeus, terjadi pada Kamis (17/1), namun tidak ada korban jiwa. Sebagian badan jembatan tersebut rusak sejak Desember 2018 akibat banjir, namun masih bisa dilewati kendaraan.
"Jembatan itu akhirnya roboh saat banjir Kamis siang. Badan jembatan patah setelah roboh," ungkapnya.
Tadeus menyebut, jalur pantura Flores menghubungkan Kabupaten Sikka dengan dua kabupaten lainnya, yakni Ende dan Nagekeo.
"Kita berharap, pembangunan jembatan daurat cepat rampung dalam beberapa hari ke depan agar transportasi kembali normal," pungkasnya.