Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bau Busuk Tumpahan Minyak Sawit di Buton Selatan Sebabkan Warga Pusing dan Mual

Kompas.com - 17/01/2019, 18:45 WIB
Defriatno Neke,
Khairina

Tim Redaksi


BUTON SELATAN, KOMPAS.com – Tumpahan minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO), yang mencemari pantai di Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, hingga saat ini belum juga diatasi.

Akibatnya, tiga warga desa yang terkena dampak pencemaran,mengalami pusing dan mual akibat bau busuk menyengat yang timbul dari tumpahan minyak sawit mentah tersebut.

Warga di sini mabuk, pusing, mual dan sakit kepala. Baunya menyengat sekali. Saya sudah mual-mual dan sampai kemarin muntah,” kata Hasnah, warga Desa Majapapahit, Kamis (17/1/2019).

Tumpahan minyak CPO hingga saat ini masih terdapat di tepi pantai dengan warna yang mulai menghitam dan menimbulkan bau tak sedap dan menyengat.

Baca juga: Cuaca Buruk, Kapal Pengangkut Minyak Sawit Tenggelam di Perairan Buton Selatan

Tambak milik warga di sekitar pantai juga terkena dampak pencemaran dari minyak sawit mentah tersebut.

Air tambak menghitam dan tanah di sekitar tambak juga terkena minyak CPO yang menghitam dan menimbulkan bau.

“Tolong pemerintah atasi ini, karena sudah bau busuk sekali. Harap bisa diatasi biar bagaimana caranya. Ini sudah pencemaran,” ujar Hasnah.

Seorang warga desa Majapahit, Rizal, mengatakan, pencemaran minyak sawit mentah terus meluas hingga di tiga desa, yakni Desa Majapahit, Desa Lampainiri, dan Desa Bola.

“Tiga kampung ini mengeluhkan persoalan kesehatan yang diakibatkan tumpahan minyak kelapa sawit yang sudah membusuk. Tiga warga desa mengeluhkan sakit kepala, mual-mual dan terganggu pernapasan,” ucap Rizal.

Ia berharap, pemerintah segera mengatasi persoalan ini dan dapat membersihkan tumpahan minyak sawit yang masih berada di sekitar tepi pantai.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Selatan, La Mpute, saat dihubungi via telepon, enggan menanggapi bau menyengat akibat pencemaran dari tumpahan minyak CPO.

“Saya belum bisa berikan keterangan, karena kami lagi ambil data-data dulu,” katanya.

Pencemaran ini disebabkan kapal tongkang pengangkut minyak sawit mentah dari Palu ke Kotabaru, Kalimantan Selatan, karam dan tenggelam di sekitar Tanjung Masiri, Desa Majapahit.

Lambung kapal tongkang KM Mitra Bahari mengalami kebocoran akibat terkena karang dan benturan kapal tugboat saat dihempas ombak dengan ketinggian 4 sampai 5 meter.

Akibatnya, sekitar 3,7 ton minyak sawit mentah keluar dari lambung tongkang dan mencemari pantai di tiga desa. 

Kompas TV Satpol Air Polres Karawang, Jawa Barat, Jumat (11/1) pagi, melakukan pencarian kapal pengangkut minyak sawit yang hilang kontak di Perairan Karawang. Pencarian dibantu oleh sejumlah nelayan. Pencarian kapal MT Namse Bangzhod dilakukan dengan penyisiran di jalur lintasan kapal, serta di sekitar kawasan pantai. Sementara, mengantisipasi dugaan kapal tenggelam, polisi telah menyiapkan sejumlah personel dengan kelengkapan alat selam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com