Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Tak Jujur, 2 Warga Binaan Lapas Magetan Terancam Kehilangan Hak Pilih

Kompas.com - 17/01/2019, 18:14 WIB
Sukoco,
Khairina

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com - Dua orang warga binaan lapas Magetan terancam kehilangan hak pilih mereka dalam Pemilu 2019 mendatang.

Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan Dinas Kependudukan Kabupaten Magetan Andik Purnawirawan mengatakan, data 2 warga binaan Lapas Magetan tersebut tidak dapat di input saat disdukcapil melakukan perekaman pada bulan Desember 2019 lalu.

“Kami tidak dapat mencari baik melalui nama maupun alamat yang diberikan. Kemungkinan datanya bermasalah atau dia manipulasi data,” ujarnya, Kamis (17/01/2019).

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Magetan kembali melakukan pendataan terhadap warga binaan Lapas Magetan, Kamis ini.

Tercatat, 30 warga binaan belum melakukan perekaman e-KTP.

“Kami akan coba lagi nanti yang dua itu. Kami harapkan mereka jujur,” imbuh Andik.

Baca juga: Napi Kendalikan Peredaran Sabu di Lapas Jayapura, Kaki Tangannya Ditangkap

Sementara itu, Kepala Lapas Kabupaten Magetan Putu Astawa mengatakan, ke-30 warga binaan yang melakukan perekaman e-KTP merupakan penghuni lapas yang baru, sehingga dibutuhkan identifikasi apakah mereka sudah melakukan perekaman atau belum.

Dari 155 warga binaan Lapas Magetan, menurutnya, telah dilakukan identifikasi sehingga dipastikan mereka memiliki hak pilih dalam Pemilu 2019 mendatang.

“Yang belum memiliki e KTP atau memiliki tapi tidak terbawa atau tidak ada di berkas perkara,  sekarang sedang diidentifikasi disdukcapil,” katanya.

Sementara, Bawaslu Kabupaten Magetan mengaku akan melakukan pemantauan setiap bulan terhadap data terbaru warga binaan Lapas Magetan hingga pelaksanaan Pemilu 2019.

Divisi Pengawasan Pencegahan dan Humas Bawaslu Kabupaten Magetan Muris Subiantoro mengatakan, pemantauan dilakukan untuk memaastikan bahwa warga binaan lapas tidak kehilangan hak pilih mereka.

“Kalau 2 warga binaan tersebut masih belum sinkron datanya, kemungkinan mereka akan kehilangan hak pilih,” ucapnya.

Kompas TV Kerusuhan terjadi antara pembesuk dan penghuni Rumah Tahanan Kelas 1, Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (10/1). Bentrokan terjadi setelah warga binaan Blok C, merasa terganggu dengan kehadiran para pembesuk.<br />
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com