Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua TKD Jabar Optimistis Jokowi-Ma'ruf Masih Bisa Dongkrak Suara

Kompas.com - 17/01/2019, 16:35 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin Daerah Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat bicara terkait hasil survei yang dibuat lembaga survei Charta Politica.

Dalam rilis di kantor Charta Politica, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (16/1/2019) kemarin, didapatkan hasil survei yang menunjukkan elektabilitas pasangan capres-cawapres RI, Jokowi-Ma'ruf Amin saat ini mencapai 53,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga di angka 34,1 persen.

Charta Politica menilai, elektabilitas kedua pasangan relatif stagnan jika merujuk hasil survei pada Oktober 2018 ketika elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 53,2 persen dan Prabowo-Sandi 35,5 persen.

Hal tersebut disebabkan tingkat kemantapan memilih dari masing-masing loyalis sudah besar. Sebab, perilaku pemilih loyal kedua kandidat terbilang fanatik dan agak sulit diubah .

Menanggapi hasil tersebut, Dedi Mulyadi justru mengatakan, Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin masih optimistis bisa terus mendongkrak suara hingga hari H pencoblosan.

“Petahana memiliki ruang yang cukup terbuka untuk menambah jumlah pemilih. Jadi stagnan menurut saya bisa berubah,” kata Dedi, Kamis (17/1/2019).

Baca juga: Dedi Mulyadi: Nurhadi-Aldo Ibarat Cepot dan Dewala dalam Perang Baratayuda

Salah satu yang bisa meningkatkan suara, lanjut Dedi, adalah dengan cara mengantisipasi hoaks dengan menyajikan fakta dan data yang menarik kepada masyarakat.

“Jangankan yang awam, setingkat orang pintar hari ini hampir tidak bisa membedakan mana hoaks mana bukan,” bebernya.

Selain itu, Dedi mengimbau kepada seluruh tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin tidak alergi terhadap kritik dari siapa pun.

“Kalau misalnya ngomong kemiskinan jangan dihantam lagi tidak ada yang miskin. Ada yang miskin, tapi jumlahnya berkurang. Kita juga membuat program tidak mungkin sempurna, semua pasti ada yang kurang. Nah, yang kurang kita perbaiki,” ucapnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Debat Capres-Cawapres Seharusnya Natural

Meski demikian, salah satu upaya yang sebenarnya wajib dilakukan dalam menyikapi hasil survei Charta Politica, menurut Dedi, adalah bagaimana mempertahankan kemenangan sementara ini hingga hari pencoblosan, 17 April 2019.

“Pilihan strategi yang harus dibuat hari ini adalah bagaimana caranya yang menentukan pilihan pada kita harus datang ke TPS, itu penting. Kadang kelemahan kita ada angka data statistik tetapi yang menyatakan tidak datang ke TPS, ya, tidak ada artinya. Sekarang yang harus dilakukan adalah bagaimana mendorong pemilih yang sudah jelas memiliki afiliasi kepada kita datang ke TPS,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com