Jawab Keluhan Guru, Pemprov Bangka Belitung Alokasikan Rp 25 Miliar untuk SMA/SMK

PANGKAL PINANG, KOMPAS,com - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalokasikan anggaran Rp 25 miliar untuk meningkatkan mutu pendidikan di tingkat SMA/SMK sederajat.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan, alokasi anggaran yang bersumber dari kas daerah tersebut mulai dikucurkan pada 2020 nanti.

“Kami sudah lihat kebutuhannya. Ini masuk skala prioritas Rp 25 miliar, bahkan bisa saja lebih,” kata Erzaldi, saat menerima ratusan kepala SMA/SMK sederajat, di kantor gubernur, Rabu (16/1/2019).

Baca juga: Sepanjang 2018, Ada 87 Warga Babel yang Meninggal Akibat Bencana

Dia menuturkan, khusus pada anggaran perubahan 2019 akan dialokasikan untuk SMK Negeri 1 Pangkal Pinang yang berstatus cagar budaya. Sejumlah ruang belajar pada sekolah itu mulai lapuk sehingga penganggarannya disegerakan di APBD perubahan.

“Akan bertahap setiap tahunnya agar kualitas lulusan SMA/SMK semakin baik. Tantangan ke depan di era revolusi industri 4.0 yang perlu menjadi perhatian bersama,” ujar mantan bupati Bangka Tengah itu.

Alokasi anggaran juga diharapkan sebagai jawaban atas keluhan yang kerap disampaikan pihak sekolah pada pemerintah.

Kepala SMK Negeri 1 Pangkal Pinang Kurnia Pratiwi mengatakan, bantuan fasilitas yang diharapkan dari provinsi berupa perbaikan tujuh ruang bangunan yang kondisi atasnya sudah mulai rapuh.

Baca juga: Ada Isu Kerja Paksa di Taiwan, DPRD Babel Evaluasi Program Magang SMK

Kebutuhan anggaran diperkirakan mencapai Rp 500 juta.

“Menggunakan dana APBN atau BOS rasanya tidak mungkin. Butuh segera dari provinsi, agar aktivitas belajar mengajar tidak terganggu. Bangunan jangan membahayakan nantinya,” beber Kurnia.

Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Bangka Belitung M Soleh menyebutkan, kebutuhan di SMA/SMK sederajat umumnya untuk pembangunan ruang belajar, laboratorium, toilet, UNBK, dan instalasi air bersih.