Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsulat Malaysia Tak Kirim Bantuan Hukum untuk Warganya yang Terjerat Kasus Pijat Ilegal

Kompas.com - 16/01/2019, 09:17 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Konsulat Malayasia tak mengirimkan bantuan hukum untuk Chris Leong bersama 19 rekan lainnya setelah ditangkap oleh pihak Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Sumatera Selatan, lantaran membuka praktik pijat ilegal.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Kanwil Kemenkum HAM Sumsel Sudirman D Hurry, usai menyerahkan 20 WNA tersebut ke Rumah Tahanan (Rutan) Pakjo Palembang, Selasa (15/1/2019).

Sudirman mengatakan, setelah Chris ditangkap, mereka telah melakukan koordinasi dengan Konsulat Malaysia terkait permasalahan hukum yang menjerat warga negara mereka tersebut.

Hasil koordinasi, pihak Konsulat tak mengirimkan bantuan untuk Chris.

Baca juga: 5 Fakta Kasus Pijat Ilegal oleh WNA, Pelanggan dari Kalangan Artis hingga Untung Rp 1 Miliar Per Hari

"Kita koordinasi dengan Konsulat Malaysia mereka akan mengirim bantuan untuk mendampingi (kuasa hukum) atau tidak, ternyata tidak, " Kata Sudirman.

Dari berkas berita acara pemeriksaan (BAP), Chris juga menyampaikan penolakan untuk pendampingan hukum dari negaranya.

"Karena mereka (Chris) sendiri tidak meminta penasehat hukum, sehingga dari negaranya tak mengirimkan. Ketika di BAP juga ditanyakan, apakah saudara mendampingi penasehat hukum, mereka menjawab tidak perlu," ujar Sudirman.

Namun, saat penyerahan Chris di Rutan Pakjo Palembang, seorang pria bernama Hendra Wijaya mengaku sebagai kuasa hukum Chris bersama rekan-rekannya tersebut.

Hendra menuturkan, saat ini mereka sedang melakukan langkah hukum untuk proses persidangan yang menimpa kliennya tersebut.

Baca juga: Kasus WNA Buka Praktik Pijat Ilegal, Chris Leong Sempat Dideportasi di Jakarta

"Kita akan upayakan untuk memenuhi hak mereka, tadi baru ketemu dari Konsulat Malaysia mereka mengecek kondisi Chris. Saya dari Indonesia," ungkap Hendra.

Sedangkan Sudirman menuturkan, terkait adanya kuasa hukum tanpa izin dari Konsulat Malaysia, mereka tak mempermasalahkan hal tersebut.

"Ini inisiatif dari lawyer itu sendiri untuk mendampingi Chris, itu urusan mereka. Memang seharusnya ada koordinasi dengan pihak Konsulat Malaysia, tapi ini (pendampingan hukum) secara pribadi," terang Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com