Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-operasi, Titin Wanita Penderita Obesitas 200 Kg Lebih Terbaring di ICU

Kompas.com - 16/01/2019, 07:19 WIB
Kurnia Tarigan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Setelah jalani operasi bariatrik, Titi Wati atau Titin (37), wanita penderita obesitas dengan berat 220 kilogram (sebelumnya diperkirakan 300 Kg), masih dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICURumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya.

Operasi Titin berjalan selama empat jam, Selasa (15/1/2019).

Wanita asal Palangkaraya itu menjalani operasi bariatrik atau operasi saluran pencernaan, yang dilaksanakan oleh 2 orang dokter ahli bedah digestif, serta 8 orang dokter spesialis lainnya dari setiap keahlian.

Operasi berlangsung di ruang Instalasi Bedah Sentral, di RS Doris Sylvanus Palangkaraya.

Baca juga: Lebih dari 20 Relawan Bantu Angkat Titin, Penderita Obesitas 300 Kg

Walau operasi berjalan dengan lancar dan semua bisa diselesaikan dengan baik, namun Dr Gede Eka Rusdi Antara, Sp.B-Kbd, sebagai dokter ahli bedah digestif yang didatangkan dari Denpasar, Bali, mengatakan, tim medis mengakui tingkat kesulitan dalam operasi kali ini cukup tinggi.

Hal itu lantaran kadar lemak dalam tubuh Titin cukup tebal, hingga mencapai lima belas sentimeter.

“Agar tindakan operasi ini tetap berjalan lancar, kami terpaksa melakukan modifikasi teknik untuk tetap bisa memasukan alat operasi ke dalam tubuh Titi Wati," kata Gede, kepada Kompas.com, saat rilis pasca-operasi Titin, di ruang pertemuan RS Doris Sylvanus Palangkaraya, Selasa.

Kini, untuk memantau perkembangan pemulihan pasca-operasi Titin, yang akan dilakukan oleh tim medis yakni merawat Titin di ruang ICU.

Operasi bariatrik yang dilakukan kali ini merupakan operasi tahap awal, di mana rencananya akan ada operasi lanjutan setelah melalui hasil pantauan tim medis terhadap body mass index atau indeks massa tubuh, yang pascaoperasi harus turun sebanyak lima puluh sampai dengan enam puluh persen.

Jika itu tercapai, maka selanjutnya akan dilaksanakan operasi gastric bypass atau bypass antara lambung ke usus, sehingga pasien merasa cepat kenyang dan membuat tubuh menyerap lebih sedikit kalori.

Baca juga: 5 Fakta Titin, Penderita Obesitas 300 Kg di Palangkaraya

“Kami belum bisa memastikan kapan waktu operasi tahap kedua bisa dilaksanakan, karena kami masih menunggu perkembangan pascaoperasi, semua tergantung pada body mass index atau indeks massa tubuh pascaoperasi, harus turun sebanyak lima puluh sampai dengan enam puluh persen,” ujar Gede.

Proses pemulihan hingga mencapai berat ideal, memerlukan waktu yang cukup panjang, tidak serta merta setelah dilakukannya operasi bariatrik ini, berat badan Titin langsung turun.

Tim medis akan terus melakukan pemantauan dan pemeriksaan kesehatan dan berat badan Titin. Dalam setiap bulan, target penurunan berat badan Titin harus 15 Kg hingga 20 Kg.

Tim medis akan melibatkan semua tenaga ahli untuk bisa memantau perkembangan tersebut, khususnya dengan melibatkan dokter ahli gizi, yang akan mengatur semua makanan yang akan dikonsumsi oleh Titin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com