Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipugar, 2 Kuburan yang Dipindahkan karena Beda Pilihan Caleg

Kompas.com - 14/01/2019, 22:59 WIB
Rosyid A Azhar ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com -  Pembongkaran dua makam akibat konflik keluarga di Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, mendapatkan perhatian dari Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.

Usai berziarah dan menjenguk keluarga korban, dua makam atas nama Masri Dunggio dan Siti Aisyah A Hamzah mulai dipugar untuk ditembok beton, Senin (14/1/2019).

“Kemarin kami diminta supaya makam keluarga ibu Sarce Pomontalo ini dipugar dengan dana Gubernur Rusli Habibie. Dinas Sosial membantu memfasilitasi,” kata Risjo Sunge, kepala Dinas Sosial Gorontalo.

Pemugaran itu diharapkan dapat menata makam sekaligus memberikan kenyamanan bagi keluarga yang ingin berziarah, juga untuk mencegah hewan lepas yang biasa lalu lalang di sekitar lokasi.

“Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Gubernur Rusli Habibie. Beliau datang ke sini bahkan duduk di tanah berdoa dan ziarah. Tidak banyak pemimpin seperti beliau,” kata Abdul Salam Pomontalo, adik dari Sarce Pomontalo yang turut menyaksikan proses pemugaran makam.

Baca juga: Diminta Pilih Caleg Berbeda, Keluarga Pindahkan 2 Kuburan

Dua kuburan yang dibeton ini pada hari Sabtu lalu digali dari pemakaman keluarga akibat konflik keluarga di Lingkungan 2 Kelurahan Toto Selatan, Kabupaten Bone Bolango.

Pemindahan jasad yang tinggal tulang belulang ini disertai anggota keluarga. Mereka mengangkat dan membawanya ke makam keluarga Kuroisi di lingkungan 1 yang berjarak 1 kilometer dari makam awal.

Dua makam ini menjadi heboh di media massa karena baru dibongkar oleh Sarce Pomontolo dan keluarganya untuk dipindahkan dari kubur lamanya karena diduga berselisih paham terkait pilihan calon legislatif.

“Saya diminta untuk memilih salah satu calon anggota dewan, jika tidak kuburan suami dan cucu saya diminta untuk dikeluarkan dari pekuburan keluarga,” ujar Sarce Pomontolo, Minggu (13/1/2019).

Namun Kepala Desa Toto Selatan Taufik Baladraf membantah pemindahan makam gara-gara beda pilihan calon legislatif.

Taufik mengatakan, masalah pemindahan makam ini tidak terkait pemilihan legislatif. Sebelumnya, ada keinginan dari keluarga Awano Hasan untuk membuat pagar halaman. Rumah Awano Hasan dan Sarce Pomontolo bersebelahan di lingkungan 2 Desa Toto Selatan, karena memang mereka masih bersaudara.

Baca juga: Di Sukabumi, Tanah Longsor Gerus 22 Makam

Pembuatan pagar halaman ini atas desakan Awano Hasan. Akhirnya Awano pun terpaksa membuat pagar halaman dengan harus mengorbankan dua kuburan saudaranya.

Selain untuk pembuatan pagar, kata Taufik, pemindahan kuburan ini juga dipicu oleh masalah lama keluarga. Namun dia tidak menyebutkan masalah lama dimaksud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com