SUKABUMI, KOMPAS.com - Bencana longsor terus-terusan menerjang sejumlah lokasi di Sukabumi, Jawa Barat. Bencana tanah longsor kali ini menimbun dan menggerus lahan pemakaman di Bojongkawung, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan tanah longsor yang terjadi Minggu (13/1/2019) petang itu menimbun dan menggerus sebanyak 22 makam.
"Baru ditemukan tiga jasad yang masih terbungkus kain kafan, dua kain kafannya saja dan satu jasad sempat dicari karena diduga terbawa hanyut," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman dalam keterangan tertulis, Senin (14/1/2019).
Baca juga: Hujan Intensitas Tinggi Mengguyur Sukabumi, Banjir dan Longsor Banyak Terjadi
Dia menjelaskan tanah longsor itu terjadi dari tebing setinggi 100 meter dengan lebar 200 meter. Selain menimbun dan menggerus kuburan, bencana longsor itu pun merusak sawah dan kebun milik warga.
"Setelah mendapatkan laporan, tim reaksi cepat dan para relawan bersama aparat setempat langsung melakukan pencarian," jelas dia.
"Operasi pencarian jasad akhirnya ditutup, setelah keluarga sepakat dalam musyawarah bersama unsur Muspika Nagrak," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan hujan deras mengguyur Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (13/1/2019) siang hingga malam.
Baca juga: Sukabumi Dilanda Hujan Es hingga Puting Beliung, Lebih dari 100 Rumah Rusak
Sejumlah wilayah di beberapa kecamatan, baik di Kota Sukabumi maupun Kabupaten Sukabumi terdampak.
Dampak hujan deras terjadi di sejumlah kecamatan di antaranya Cibadak, Nagrak, Cicantayan, Caringin, dan Cisaat.
Di Kecamatan Nagrak, hingga Minggu malam dilaporkan terdapat empat desa yang terdampak, yaitu Desa Nagrak Utara, Kalaparea, Nagrak Selatan, dan Pawenang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.