Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titi Wati Si Penderita Obesitas Akhirnya Tahu Bobotnya Bukan 300 Kg

Kompas.com - 14/01/2019, 17:19 WIB
Kurnia Tarigan,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Titi Wati (37) si penderita obesitas asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah, senang karena akhirnya dia bisa mengetahui berat badannya sebenarnya.

Dari sebelumnya disebut berat badannya mencapai 300 kilogram, kini dia tahu bahwa berat badannya adalah 220 kilogram.

Berat badan aktual dari perempuan yang dipanggil Titin ini akhirnya diketahui setelah tim medis yang memantau kesehatannya melakukan penimbangan pada Senin (12/1/2019).

Baca juga: Lebih dari 20 Relawan Bantu Angkat Titin, Penderita Obesitas 300 Kg

Titin bercerita, terakhir kali dia menimbang berat badannya pada tahun 2011. Setelah itu, meski sadar tubuhnya terus menggemuk, namun dia tidak pernah lagi menimbang berat badannya hingga dibawa ke RS Doris Sylvanus Palangkaraya.

Angka 300-an kilogram hanya perkiraannya dan keluarga setelah waktu berlalu sekitar 7 tahun.

“Terakhir saya nimbang berat badan tahun 2011, berat saya 167 Kg, lalu tidak pernah lagi” katanya, Senin.

Baca juga: 5 Fakta Titin, Penderita Obesitas 300 Kg di Palangkaraya

Karena obesitas yang dialaminya, sejak tahun 2013, Titi Wati sudah kesulitan melakukan aktivitas.

Dia hanya bisa berbaring di rumah kontrakannya lantaran kakinya sudah tidak lagi mampu menopang berat badannya yang terus membesar. Oleh karena itu, dia tidak bisa memantau berat badannya hingga akhirnya dievakuasi ke rumah sakit.

“Sejak tahun 2013 itu saya sudah tidak bisa beraktivitas lagi, hanya bisa di rumah saja, diurus anak saya,” tambahnya.

Menimbang berat badan merupakan tahapan yang harus dilalui Titin sebagai pemeriksaan kesehatan awal sebelum menjalani operasi saluran pencernaan. Tim medis terpaksa menimbangnya dengan timbangan barang yang mampu menampung beban hingga 500 kilogram.

Tim medis perlu mengetahui berat badannya untuk mengetahui kandungan kalori dalam tubuh Titi Wati. Dengan demikian, mereka bisa mengetahui banyaknya dosis obat yang akan diberikan kepadanya saat akan menjalani operasi saluran pencernaan serta untuk keperluan pemantauan berat badanya setelah menjalani operasi saluran pencernaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com