Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Olah TKP di Lokasi Penangkapan 10 Orang yang Diduga akan "Sweeping" di Solo

Kompas.com - 13/01/2019, 17:32 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi


SOLO, KOMPAS.com - Polresta Surakarta melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penangkapan 10 orang yang diduga akan melakukan sweeping dan keributan di Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/1/2019).

Olah TKP dilaksanakan di dua lokasi tempat dimana tindak pidana tersebut terjadi, yakni di jalan raya dan rumah toko (ruko) di Kawasan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo.

Kasat Reskrim Polresta Surakarta Kompol Fadli menjelaskan, olah TKP di jalan raya ini menggambarkan ketika para pelaku menyerang petugas menggunakan air gun dan pisau lipat.

Setelah itu, sambung Fadli, dilanjutkan ke ruko tempat ditemukannya berbagai senjata tajam (sajam). Di ruko tersebut, petugas mendapat perlawananan dari para pelaku menggunakan pedagang.

Sehingga, petugas terpaksa mengeluarkan tindak tegas dan terukur kepada para pelaku dengan menembak dua dari 10 orang yang ditangkap saat kejadian itu.

"Olah TKP untuk pembuktian di lapangan bagaimana proses tindak pidana itu terjadi," ujarnya.

Baca juga: Polisi Tangkap 10 Orang yang Diduga Akan Melakukan Sweeping di Solo

Sebanyak 10 orang yang ditangkap pada Sabtu malam tersebut sebelumnya terlibat dalam penyerangan di Rutan Kelas I Surakarta.

"Kasus ini ditangani Polda Jateng. Segera akan kami limpahkan ke sana. Polresta hanya melakukan olah TKP," ujarnya.

Selama kegiatan olah TKP berlangsung, turut dijaga ketat personel gabungan kepolisian dari Brimob dan Sabhara bersenjata lengkap.

Sebelumnya, Kapolresta Surakarta Komisaris Besar Polisi Ribut Hari Wibowo menjelaskan, penangkapan ini berawal dari laporan warga yang melihat sekelompok orang melakukan konvoi di jalan raya dengan membawa senjata tajam.

Menindaklanjuti laporan ini, tim gabungan dari Polresta Surakarta dan Polda Jawa Tengah menyisir lokasi tersebut.

"Kelompok ini kami tangkap di Pasar Klitikan, Semanggi. Kami juga menyita barang bukti yang mereka gunakan untuk membuat keresahan di masyarakat," kata Ribut.

Kompas TV Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon menyatakan hadirnya posko pemenangan Prabowo Subianto–Sandiaga Uno di Solo, Jawa Tengah bukan untuk merusak pemandangan, melainkan merusak elektabilitas di Jawa Tengah. Hal ini disampaikan Jansen dalam menanggapi komentar Wakil Ketua TKN Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Moeldoko, yang menyebut adanya posko pemenangan Prabowo-Sandi di dekat kediaman Presiden Jokowi merusak pemandangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com