Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/01/2019, 13:09 WIB
Citra Indriani,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau meluas. Data Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Riau menunjukkan, lahan yang terbakar telah mencapai 108,5 hektar.

"Terhitung selama 12 hari, tercatat 108,5 hektar kebakaran hutan dan lahan di Riau. Tapi, sebagian besar api sudah berhasil dipadamkan oleh tim gabungan," ucap Kepala BPBD Riau Edwar Sanger, Sabtu (12/1/2019).

Dia menyebutkan, kasus karhutla saat ini terdapat di lima kabupaten dan kota, yakni Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) luas lahan yang terbakar seluas 82 hektar. Di sini paling luas," kata Edwar.

Baca juga: Sepanjang Januari-November 2018, 35 Pelaku Karhutla Ditangkap di Riau

Kebakaran hutan dan lahan di Rohil terdapat di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Tanah Putih, Batu Hampar, dan Kecamatan Rimba Melintang.

Adapun lahan yang terbakar merupakan tanah gambut, yang luasnya mencapai 40 hektar. Hal ini cukup menyulitkan petugas kepolisian, TNI, BPBD dan masyarakat peduli api (MPA) melakukan pemadaman.

"Titik api di wilayah Rohil saat ini sudah tahap pendinginan. Alhamdulillah, kemarin dan tadi diguyur hujan, dan sekarang menyisakan asap tipis," ungkap Edwar.

Selain itu, karhutla juga terjadi di Kabupaten Bengkalis, Kota Dumai, Kampar dan Kota Pekanbaru.

"Di Kabupaten Bengkalis, karhutla terjadi di Desa Bumbung, Kecamatan Mandau dan Desa Pamesi, Kecamatan Bathin Solapan. Luas lahan yang terbakar sekitar 10 hektar," ungkap Edwar.

Kemudian di Kota Dumai, tercatat 1,5 hektar, Kabupaten Kampar 14 hektar, dan Kota Pekanbaru 1 hektar hutan dan lahan yang terbakar.

"Karhutla saat ini terjadi di wilayah tengah, pesisir timur dan sebagian wilayah barat Riau. Karena wilayah ini masuk dalam kategori mudah hingga sangat mudah terbakar. Namun demikian, kita terus berupaya melakukan pencegahan, dan melakukan pemadaman apabila ditemukan titik api," tutup pria yang pernah menjabat sebagai Pj Walikota Pekanbaru tahun 2017 ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com