Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

76 Kukang Jawa Hasil Sitaan Polres Majalengka Siap Dilepasliarkan

Kompas.com - 12/01/2019, 11:56 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Dian Maharani

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Sebanyak 76 ekor kukang Jawa hasil sitaan Polres Majalengka menjalani pemeriksaan kesehatan di kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah VI Tasikmalaya di Kabupaten Cirebon Jawa Barat, Jumat siang (11/1/2019).

Puluhan kukang tersebut rencananya akan dilepasliarkan kembali di alam bebas pekan depan.

Kukang atau Nycticebus Javanicus yang disita sebenarnya berjumlah 79 ekor. Sebanyak 76 ekor kukang Jawa dalam kondisi sehat, namun 3 ekor lainnya mati.

“Kami dapat dari Polres Majalengka sebanyak 79 ekor pada tanggal 9 Januari 2018. Kemudian mati 3 ekor, karena sakit, stres, dan juga dalam kondisi malnutrisi, dehidrasi, dan kekurangan makanan,” jelas Dokter Wendy Prameswari dari International Animal Rescue (IAR), Jumat.

Baca juga: Kukang Jawa Terancam Tinggal Cerita

Sebanyak 79 kukang jawa itu merupakan hasil penyitaan Polres Majalengka dari dua orang tersangka berinsial YY (47) dan YN (40) yang merupakan warga Cibodas, Majalengka.

Keduanya dijerat Pasal 21 Ayat 2 huruf (a) juncto pasal 40 ayat 2 huruf (a) UU RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati juncto lampiran Nomor 74 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor:P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Kukang yang menjadi barang bukti tindakan pidana tersebut dititipkan di kantor BKSDA di Cirebon. Sejumlah petugas BKSDA bersama dokter dan tim International Animal Rescue (IAR) kemudian langsung melakukan pemeriksan sekaligus penanganan kesehatan pada seluruh kukang. 

Baca juga: BBKSDA Riau Lepasliarkan Beruang, Macan Akar, dan Kukang ke Habitatnya

Petugas BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Banten mengamankan Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) yang disita dari warga di Serang, Banten, Rabu (17/10/2018). Petugas mengamankan hewan dilindungi tersebut dari warga melalui pendekatan persuasif untuk direhabilitasi kemudian dikembalikan ke habitatnya. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp.ASEP FATHULRAHMAN Petugas BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Banten mengamankan Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) yang disita dari warga di Serang, Banten, Rabu (17/10/2018). Petugas mengamankan hewan dilindungi tersebut dari warga melalui pendekatan persuasif untuk direhabilitasi kemudian dikembalikan ke habitatnya. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp.

Kukang diberikan obat cacing, obat kutu, multivitamin, dan pakan untuk memperbaiki kondisi tubuhnya. Puluhan kukang itu rata-rata memiliki kondisi tubuh yang sehat, bergigi lengkap, dan memiliki potensi untuk dapat dilepasliarkan kembali secepatnya.

Pihaknya juga memasang chip pada seluruh kukang guna menandai bahwa mereka adalah kukang hasil penyitaan.

Hewan identik yang bergerak lambat ini sebagian besar masih alami dan liar. Oleh karena itu, Wendy menargetkan pelepasliaran dapat dilakukan pekan mendatang.

Baca juga: Seekor Kukang Dilepasliarkan Kembali Setelah Terjebak Banjir

Temuan terbesar di Jawa Barat

Menurut Wendy, tangkapan yang berjumlah 79 ekor kukang jawa ini, masuk dalam kategori terbesar di wilayah provinsi Jawa Barat. Sebelumnya, pihaknya mendapat tangkapan sebanyak 34 ekor kukang dari Polda Jawa Barat pada tahun 2016 lalu.

“Untuk Kukang Jawa ini adalah nomor terbesar pertama. Karena sebelumnya terbesar 34 ekor di Polda Jawa Barat. Setahu saya, ini terbesar selama lima tahun terakhir. Se-Indonesia, ini tangkapan terbesar kedua, karena kami pernah mendapatkan 238 ekor kukang Sumatera di tahun 2018,” ungkap Wendy.

Keberadaan kukang sudah masuk dalam kategori critical and danger. Menurut Wendy, banyak orang ingin memelihara kukang karena lucu dan untuk obat-obatan.

Kepala Seksi BKSDA Wilayah VI Tasikmalaya Didin Syarifudin juga menilai tangkapan kali ini merupakan terbesar pertama di Jawa Barat.

Baca juga: 34 Kukang Sitaan Polda Jabar Direhabilitasi di Bogor

Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak memelihara satwa dilindungi. Jika mengetaui ada yang memelihara, sebaiknya segera melapor kepada BKSDA Jawa Barat.

Didin mengaku sudah melakukan sosialisasi mengenai satwa dilindungi ke sejumlah perguruan tinggi, pasar-pasar burung, media sosial, serta sejumlah media massa.

Hasilnya, Didin menemukan dan menerima penyerahan hewan dilindungi dari warga, seperti, buaya irian dan muara, elang, dan jenis burung. 

Didin bersama tim IAR akan terus memantau perkembangan kesehatan seluruh ekor kukang yang berada di kantor setempat. Mereka juga akan berkoordinasi dengan BKSDA Provinsi Jawa Barat terkait rencana pelepasliaran yang akan disebar di sejumlah daerah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com