Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Risma Angkat Pengamen Cilik Jadi Anak Asuhnya Viral di Twitter

Kompas.com - 11/01/2019, 10:42 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Video Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang tengah berbincang dengan seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun mendadak menjadi perbincangan di jagat maya.

Penggalan video yang diunggah oleh akun @koRnHurry pada Selasa (8/1/2019) itu di-retweet hampir 11.000 kali.

Tidak hanya itu, unggahan itu juga dikomentari oleh ratusan akun, sebagian besar memuji aksi Risma.

Reaksi itu terjadi karena dalam video Risma terlihat meminta seorang anak yang dimanfaatkan oleh keluarganya menjadi pengamen untuk menjadi anak asuhnya.

Anak yang mengenakan kaus biru itu juga dijanjikan akan disekolahkan dan difasilitasi oleh Risma.

"Ya sudah ikut saya, nanti saya belikan sepatu, saya belikan tas, saya belikan buku, kamu sekolah. Oke? Salaman dulu!" kata Risma dengan menggunakan dialek Jawa.

Baca juga: Banyak Penghargaan Diraih, Risma: Saya Bingung Taruhnya di Mana

Anak itu pun terlihat menerima tawaran yang diberikan Risma dan mencium tangan Risma.

Sebelumnya, sang anak menceritakan pengalamannya kepada Risma. Ia pernah diminta untuk mengamen dari kota ke kota hingga Indramayu, Karawang, bahkan Jakarta, oleh kerabat keluarganya.

"Terus sama Pakde, saya ditinggal. Pakde kabur. Terus saya minta tolong polisi, terus diturunkan di (terminal) Bungurasih naik bus, polisinya enggak ikut," ujarnya.

Risma pun secara spontan mengatakan bahwa anak ini pintar karena bisa terpikir untuk meminta bantuan polisi. Dialog yang dilakukan Risma dengan anak ini diselingi dengan humor-humor ringan, misalnya saat Risma menyebut dirinya cantik.

“Eh coba lihat, masa kamu enggak mau punya ibu cantik seperti ini?” ucap Risma yang kemudian disambut tawa hadirin yang hadir.

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com sebelumnya, dialog itu terjadi saat Risma menemui 53 anak-anak yang mengalami permasalahan kesejahteraan sosial di rumah dinasnya di Jalan Sedap Malam, Surabaya, Jumat (4/1/2019).

Mereka adalah anak-anak yang rata-rata berusia 14-15 tahun dan ditangkap saat mengamen, membolos, dan bekerja di sekitar Jembatan Suramadu.

Baca juga: Ini yang Dilakukan Risma Saat Menghadapi 53 Anak Putus Sekolah

Risma mengaku ingin anak-anak ini kembali ke sekolah dan menjalani kehidupannya dengan lebih baik.

"Ini enggak bagus kalau kemudian menular ke anak-anak yang lain. Karena itu, kemudian saya harus memotong mata rantai ini, anak-anak itu harus mau sekolah," kata Risma.

Nantinya, pihak pemerintah kota akan memberikan pembinaan kepada anak-anak yang terjaring ini. Ketika mereka sudah siap, akan dikembalikan ke sekolah asal masing-masing untuk melanjutkan pendidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com