Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Usul Pemerintah Pusat Buat "Special Transportation Zone"

Kompas.com - 10/01/2019, 18:36 WIB
Dendi Ramdhani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan agar pemerintah pusat membuat zona khusus proyek infrastruktur transportasi (special transportation zone).

Hal itu ia sampaikan sewaktu hadir dalam rapat bersama Presiden Joko Widodo yang membahas soal pengelolaan transportasi Jabodetabek, Selasa (8/1/2019) lalu.

Pria yang akrab disapa Emil itu menuturkan, zona khusus proyek transportasi dimaksudkan untuk mengurai keruwetan koordinasi antarinstansi yang kerap menghambat proses pembangunan proyek transportasi.

Baca juga: Dilaporkan ke Bawaslu terkait Acungan Satu Jari, Ini Kata Ridwan Kamil

Gagasan itu serupa dengan zona ekonomi eksklusif yang sudah banyak diterapkan di Indonesia.

"Jadi, usulan kemarin, menurut saya kalau memang memungkinkan daerah yang menjadi ruang jalan koridor untuk transportasi publik yang di dalamnya ada tiang-tiang, stasiun, dan segala rupa, dibikin zona khusus seperti special economic zone yang sudah ada. Dia self regulated, meregulasi sendiri, izin dari dia, membangun dari dia, koordinasi," ucap Ridwan, di Gedung Pakuan, Jalan Cicendo, Kamis (10/1/2019) sore.

Ia mengamati, tersendatnya proyek infrastruktur banyak disebabkan alur birokrasi yang banyak melibatkan instansi. Situasi itu yang terjadi dalam proses pembangunan fasilitas transportasi di Jabodetabek.

"Permasalahan di negeri ini seringkali proyek-proyek itu ter-delay. Bukan karena enggak ada uang, tapi seringkali karena koordinasi antarinstansi menentukan satu titik stasiun, dua instansi berbeda pendapat. Sudah mau 'ngabret' IMB ternyata lama, ternyata prosedur enggak jelas dan lain sebagainya," ungkap dia.

Baca juga: Bawaslu Jabar Ingatkan Ridwan Kamil Jika Ingin Kampanyekan Jokowi-Maruf Harus Cuti

Jika zona infrastruktur transportasi dibentuk, sambung Emil, ia optimis benang kusut koordinasi dapat terurai dan mempercepat laju pembangunan sarana transportasi publik.

"Kalau itu ada menurut saya bisa cepat. Kalau tidak, sampai kapanpun ada belasan instansi yang diketok pintu hanya untuk sebuah keputusan. Itulah yang membuat pembangunannya lama tercermin di Jabodetabek," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com