Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Penipuan Lelang Kendaraan Bekas PT Pupuk Kujang Berjumlah 25 Orang

Kompas.com - 09/01/2019, 23:09 WIB
Farida Farhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Jumlah korban penipuan lelang kendaraan bekas PT Pupuk Kujang Cikampek berjumlah 25 orang.

Tersangka GS (33), juga kedapatan mengemplang pajak kendaraan operasional perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.

“Korbannya memang sekitar 25 orang. Namun, yang melaporkan baru F dan S,” ujar Kapolsek Karawang Kota Kompol Iwan Ridwan, Rabu (9/1/2019).

Iwan mengungkapkan, PT Pupuk Kujang Cikampek berencana melelang 54 kendaraan operasional, di mana 24 di antaranya masih layak pakai dan 30 sisanya tidak layak pakai.

Lelang tersebut merupakan lelang tertutup atau hanya diperuntukkan bagi karyawan perusahaan tersebut. Saat itu, GS merupakan karyawan sekaligus anggota panitia lelang.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Lelang Kendaraan Bekas PT Pupuk Kujang

GS menjanjikan kepada F dan S akan dimenangkan dalam lelang tersebut dengan syarat menyerahkan sejumlah uang.

Bahkan, untuk meyakinkan soal lelang tersebut, GS membawa sejumlah STNK ke rumah F yang merupakan seorang pengusaha di Karawang Kota.

“F kemudian mengajak 23 rekannya, yang kemudian menitipkan uang kepada F. Sehingga, jika ditotal, uang yang disetorkan F kepada GS berjumlah RP 1,3 miliar,” tambah Iwan.

Akan tetapi, kata dia, hingga batas waktu yang dijanjikan, lelang belum bisa dilaksanakan lantaran membutuhkan surat keputusan dari dewan komisaris PT Pupuk Kujang.

Korban F dan S kemudian melapor ke polisi,” kata dia.

Kepada polisi, GS mengaku mengelabui pengusaha swasta soal lelang kendaraan bekas lantaran ia harus mengganti uang untuk membayar pajak kendaraan PT Pupuk Kujang yang ia pakai.

Seperti diketahui, GS dipercaya mengurus kendaraan operasional perusahaan sejak 2015.

“Tapi, dia tidak membayarkan semuanya. Uang pajak kendaraan Pupuk Kujang yang ia gelapkan mencapai Rp 400 juta,” kata dia.

Baca juga: Kejagung Tahan Dua Mantan Jaksa soal Kasus Penggelapan Barang Sitaan

Iwan menyebut, setiap tenggat waktu pembayaran pajak, GS mengurusi sekitar 20 kendaraan. Hanya saja, tak semua dari jumlah mobil tersebut pajak kendaraannya ia bayarkan.

“Yang digelapkan sekitar 10 hingga 12 unit,” kata dia.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, GS menggunakan uang hasil penggelapan tersebut untuk foya-foya.

Setiap liburan, kata Iwan, GS bisa menghabiskan uang hingga Rp 20.000.000. “Pelaku mengaku punya gaya hidup konsumtif,” kata dia.

Hingga saat ini, polisi masih mendalami kasus tersebut dan telah memeriksa beberapa orang saksi. Bahkan, tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com