Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Sopir Dirjen PAS yang Dititipi Tas dari Wahid Husein

Kompas.com - 09/01/2019, 19:50 WIB
Agie Permadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Mulyana, supir Direktur Jendral Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami hadir sebagai saksi dalam sidang suap fasilitas mewah di Lapas Sukamiskin dengan terdakwa mantan Kalapas Sukamiskin Wahid Husein, Fahmi Darmawansyah, Hendri Saputra, dan Andri Rahmat.

Dalam kesaksiannya, Mulyana menjawab pertanyaan hakim dan jaksa terkait pemberian tas pemberian Wahid Husein yang diterimanya dari Henry Saputra.

Seperti diketahui dalam surat dakwan, tas tersebut diberikan Wahid Husein sebagai hadiah ulang tahun Dirjen Pas Sri Puguh Budi Utami.

Mulyana mengatakan, bahwa dirinya dimintai keterangan oleh KPK sebanyak dua kali terkait penitipan tas tersebut.

Baca juga: Kesaksian Sopir Ambulans di Sidang Suap Fasilitas Mewah Lapas Sukamiskin

Tas tersebut, kata dia, dititipkan ajudan dari mantan Kalapas Sukamiskin Wahid Husein, yakni Hendri Saputra, pada pertengahan bulan Juni 2018.

Sebelum tas itu diberikan, Hendri mengirimkan pesan singkat lewat aplikasi WhatsApp kepada Mulyana untuk bertemu. Akhirnya, mereka pun bertemu di sebelah Kantor Direktorat Jendral Pemasyarakatan.

Hendri yang saat itu menggunakan kendaraan Toyota Innova pun memberikan kotak berisi tas tersebut. "Katanya untuk diberikan ke bos saya, ke Bu Dirjen," ucap Mulyana, Rabu (9/1/2019).

Mulyana mengaku, awalnya tidak mengetahui yang di dalam kotak tersebut adalah tas, dan mengiranya kue.

Ia lantas tidak memberikan atau melaporkan adanya titipan tersebut kepada pimpinannya melainkan menyimpan kotak berisi tas tersebut di pantri di lantai dua Kantor Dirjen Pas.

"Tidak (dikasihkan) di simpan di pantri," kata Mulyana.

Ketika disinggung alasan kenapa dia tak memberikan langsung kotak berisi tas tersebut kepada pimpinannya, Mulyana menjawab bahwa pimpinanya itu tidak ingin menerima. "Karena ibu (Dirjen Pas) tidak ingin menerima," tutur dia.

Baca juga: Saat di Singapura, Inneke Diminta Suaminya Belikan Tas untuk Mantan Kalapas Sukamiskin

Mulyana pun mengetahui dan memahami bahwa dalam peraturan, PNS apalagi pejabat struktural, dilarang mendapatkan sesuatu dari siapapun apalagi menyangkut jabatannya.

Ia mengaku, menerima titipan tersebut dengan alasan menghargai saja. "Waktu diberikan tas saya enggak lapor. Saya nerima karena enggak enak. Menghargai saja," ujar dia.

Hakim bertanya mengapa Mulyana menyimpan kotak berisi tas itu di pantri. "Saya pikir kue," jawab Mulyana.

Mulyana baru mengetahui kotak itu berisi tas ketika ia memenuhi panggilan dari KPK. Setelah ia dimintai keterangan KPK, Mulyana berinisiatif mengembalikan tas tersebut kepada KPK.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com