Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Peralatan Seadanya, Gitar Seharga Jutaan Rupiah Tercipta di Pedalaman Lebak

Kompas.com - 09/01/2019, 16:50 WIB
Acep Nazmudin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Rumah berbilik warna hijau, Rabu (1/9/2019) siang, tampak sepi. Dari luar tidak terlihat ada yang spesial, sama seperti rumah-rumah lainnya di Desa Lebak Parahiang, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, sederhana dan jauh dari kata modern.

Namun, siapa sangka, dari rumah ini tercipta gitar berkualitas tinggi dengan harga jual jutaan rupiah. Gitar Gore namanya. Untuk di seputaran Kabupaten Lebak, merek gitar ini sudah cukup populer, setidaknya di kalangan komunitas musik lokal.

Adalah Ujang Iwan (37), perajin sekaligus pemilik merek Gitar Gore. Dia mulai meggeluti kerajinan gitar sejak tahun 2016 di sepetak dapur rumah kontrakannya di Leuwidamar.

"Karena modalnya sedikit saya belum mampu untuk menyewa tempat lebih bagus di kota, kebetulan ada rumah dikontrakkan di Leuwidamar sini, ya sudah mulai produksi di sini saja," kata Ujang saat disambangi Kompas.com, Rabu (9/1/2018).

Selain tempat yang sederhana, peralatan yang digunakan untuk membuat gitar juga apa adanya, mulai dari palu dan kapak bekas orangtuanya, hingga mesin serut kayu yang didapat dari lapak loak.

"Tidak ada peralatan modern, yang ada saja sepeti palu dan kapak, mangkanya namanya Gitar Gore, karena cara pengerjaannya keras dan tidak biasa," kata dia.

Baca juga: Jika Umumnya Gitar dari Kayu, Kakek Ini Bikin dari Batang Bambu

Ilmu membuat gitar didapatkan Ujang lantaran pernah bekerja di pabrik gitar selama lebih dari 10 tahun.

Melihat adanya peluang untuk menjadi perajin, Ujang pun memutuskan mengundurkan diri dan mencoba membuat gitar pertamanya pada 2013 silam.

"Gitar elektrik pertama yang saya buat ditawar oleh seorang teman seharga 4 juta, dari sana saya putar otak gimana caranya jadi perajin gitar dan akhirnya terwujud pada 2016," ujar dia.

Ujang kini bekerja tidak sendiri. Ia dibantu oleh dua pekerja lain dan mampu memproduksi sekitar 15 gitar dalam satu bulan. Baik elektrik maupun akustik.

Dijual hingga ke luar Pulau Jawa

Hampir dua tahun menjadi perajin, Ujang mengatakan setidaknya paling sedikit sudah ada 100 Gitar Gore yang dijual ke pasaran. Paling banyak justru datang dari luar kota hingga luar Pulau Jawa.

"Sudah banyak pesanan dari Makassar, Kalimantan dan di Sumatera, kalau di Jawa sekitar Jakarta dan Bandung saja," ujar dia.

Ujang menjual gitarnya sejauh ini hanya lewat media sosial saja, atau lewat pameran-pameran yang dia ikuti.

Baca juga: Curi Gitar Eletrik di Gereja, Seorang Pemuda Dibekuk Polisi

Cara mendapatkan gitarnya juga unik, pembeli tidak bisa mendapatkan barang langsung melainkan harus preorder terlebih dahulu karena keterbatasan stok barang.

Sementara untuk harga jualnya dipatok bervariasi, mulai dari 250.000 hingga Rp 1 juta untuk gitar akustik, dan Rp 2 juta hingga Rp 5 juta untuk gitar elektrik.

"Dalam satu bulan bisa menjual sekitar 10 gitar dengan pemasukan kotor 10-20 juta rupiah," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com