Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Cuaca Ekstrem, 641 Warga Palembang Kena Demam Berdarah Dengue

Kompas.com - 09/01/2019, 07:35 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.comCuaca ektrem yang terjadi sejak 2018 sampai awal tahun 2019, menyebabkan ratusan warga Palembang terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). 

Data dari  Dinas Kesehatan (Dinkes) kota setempat mencatat, setidaknya pada 2018 kemarin sebanyak 641 kasus DBD menimpa warga Palembang. Bahkan dari total tersebut, hampir setengah diderita oleh anak-anak usia produktif.

"371 kasus (DBD) menimpa anak-anak usia  dari 5 hingga 14, selama 2018, ini angka yang cukup tinggi," kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M), Dinkes Palembang, Yudhi Setiawan, Rabu (9/1/2019).

Yudhi menjelaskan, nyamuk  Aedes Aegypt yang membawa penyakit DBD akan mudah berkembang ketika ternjadinya perubahan cuac. Seperti dari panas langsung mendadak hujan yang terjadi saat ini.

Baca juga: 67 Kasus Demam Berdarah Dengue Awal Januari 2019, 3 Meninggal 

Untuk mengantisipasi jumlah kasus meningkat, pigak Dinkes pun melakukan penanganan sejak sini dengan memberikan sosialisasi 3M kepada seluruh masyarakat kota Palembang.

"Penerapan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) harus diterapkan masyarakat,karena jentik nyamuk ini berasal dari genangan air," ujarnya.

Sementara, untuk fogging, dilakukan pihak Dinkes Palembang denga dua parameter. Parameter pertama yakni menyelidiki epidemiologi (PE) dengan memeriksa 20 rumah. Jika, ditemukan sebanyak 60 persen positif maka akan dilanjutkan parameter kedua.

Di parameter kedua , jika nantinya ditemukan lebih dari tiga orang positif mengidap DBD maka fogging baru bisa dilakukan.

"Fogging jika terus dilakukan bisa membuat nyamuk kebal, kami sengaja melakukan fogging ini berdasarkan dua parameter tersebut," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com