Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD Bombana Cabut Badik, Rapat Internal Jadi Ricuh

Kompas.com - 08/01/2019, 22:19 WIB
Kiki Andi Pati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KENDARI, KOMPAS.com - Rapat internal Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bombana membahas evaluasi tahunan 2018 di ruang rapat DPRD Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, berlangsung ricuh, Senin (7/1/2019).

Rapat yang baru berlangsung sekitar 20 menit itu berubah menjadi kacau. Beberapa di antaranya peserta rapat dan orang dekat Ketua DPRD Bombana Andi Firman melempar kursi dan botol air mineral ke arah legislator.

Akibat kegaduhan itu, kaca kantor pun jadi sasaran amukan mereka.

Kekacauan ini dipicu oleh tindakan Ketua DPRD Bombana Andi Firman yang tiba-tiba mengeluarkan badik dari pinggangnya dan mengancam beberapa anggota dewan dengan menggunakan senjata tajam tersebut.

Baca juga: Kasus Meikarta, KPK Temukan Dugaan Pembiayaan Wisata Luar Negeri untuk Anggota DPRD

Anggota DPRD Bombana Anwar yang ikut dalam rapat internal itu menuturkan, peristiwa bermula saat salah satu anggota dewan bernama Sudirman dari PBB diberi waktu untuk bertanya oleh ketua dewan.

Pertanyaanya itu ditujukan ke sekretaris dewan (sekwan) namun sebelum dijawab oleh sekwan, tiba-tiba pimpinan 2 atau Wakil Ketua DPRD Bombana Amiadin langsung menyela.

"Mungkin karena dipotong sebelum sekwan menjawab dan nada bicaranya pimpinan 2 agak tinggi, langsung Pak Ketua berdiri dan mengucapkan kata 'mau cari solusi atau masalah'. Setelah itu, dia langsung cabut badiknya dan mengarahkan ke beberapa anggota dewan," ungkap Anwar, yang dihubungi via telepon, Selasa (8/1/2019).

Namun, aksi nekat sang wakil rakyat itu berhasil dilerai oleh sekwan dengan cara memeluknya. Namun, tak lama berselang, tiba-tiba pintu masuk ruang rapat didorong oleh ajudan dan teman ketua dewan.

"Satu orang yang kami tidak kenal pakai kaos oblong langsung menyerang kami, dia naik di atas meja. Satu anggota dewan dari Partai Golkar Pak Herianto kena lemparan botol air mineral kena pelipisnya, dan dilempari kursi juga, kacau di dalam ruangan itu," ungkap Anwar.

Ia mengaku, menghindar saja jangan sampai badik yang dipegang Ketua DPRD Bombana mengenai dirinya dan beberapa anggota dewan lainnya.

"Saya tidak habis pikir di DPRD biasa terjadi debat-debat panas, ini saya tidak ada debat hanya komunikasi dua orang sontak langsung kacau begini," terang dia.

Sementara itu, Sudirman, anggota DPRD Bombana mengaku bertanya ke sekwan tentang gambaran umum alokasi APBD 2018. Dan pertanyaannya itu tidak ada kaitannya dengan ketua dewan.

Sebelum pertanyaannya dijawab oleh sekwan, tiba-tiba Wakil Ketua DPRD Amiadin memotong dan meminta kepada sekwan untuk menjawab pertanyaannya.

"Pak Sekwan tolong jawab pertanyaan dengan sejujur-jujurnya jangan ada yang ditutupi," kata Sudirman, meniru pernyataan wakil ketua dewan.

Baca juga: Wali Kota Sayangkan Ketua DPRD Depok Usir Kepala Dinas di Rapat Paripurna

"Itu mungkin yang memancing emosi Pak Ketua karena pertanyaan saya tidak mengarah ke ketua dan tidak keluar dari rel kerja-kerja dewan," tutur Sudirman.

Rapat internal pun berhenti dengan sendiri dan kekacauan berhenti setelah Kapolsek Rumbia datang menenangkan rapat wakil rakyat itu.

Anggota DPRD Bombana dari Partai Golkar Herianto yang tak terima dengan serangan yang dialaminya langsung melaporkan peristiwa itu ke Polres Bombana.

Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt membenarkan kejadian di gedung DPRD Bombana. Pihak Polres Bombana juga telah menerima laporan anggota dewan itu.

"Laporan sudah diterima dan akan dilakukan penyelidikan terhadap laporan tersebut," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com