Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Karangetang Terus Erupsi, Status Siaga Darurat Disiapkan

Kompas.com - 08/01/2019, 10:21 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com — Aktivitas Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, terus meningkat. Hingga, Selasa (08/01/2019), gunung itu terus mengalami erupsi, serta mengeluarkan gas dan abu vulkanik.

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro Bob Wuaten, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa pagi.

"Gunung Karangetang masih level III atau Siaga dan masih tetap erupsi dengan mengeluarkan gas dan abu vulkanik," katanya.

"Direncanakan per Selasa (8/1/2018) ini pemerintah daerah akan menetapkan status kebencanaan siaga darurat Gunung Karangetang," ungkap Wuaten.

Baca juga: 5 BERITA POPULER NUSANTARA: 45 Artis Diduga Terlibat Prostitusi Online hingga Erupsi Gunung Karangetang

Dengan meningkatnya aktivitas gunung tersebut, Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas pada radius 1,5 kilometer dari kawah aktif dan perluasan ke sektor selatan, tenggara, barat, dan baratdaya sejauh 2,5 kilometer.

Hal ini untuk mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari material hasil erupsi 2015.

Sebab, kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat, dan barat daya.

Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang selama musim hujan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang, terutama di sepanjang bantaran kali Batuawang hingga ke pantai.

"Secara visual, gunung kabut 0-I hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Untuk kegempaan guguran terjadi 8 kali, amplitudo 3-7 milimeter, durasi 35-50 detik. Hembusan 10, amplitudo 10-30 milimeter, durasi 25-50 detik. Terasa 1, amplitudo 52 milimeter, S-P 23 detik, durasi 189 detik, skala II MMI," kata anggota Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang Didi Wahyudi P Bina, dalam keterangan tertulis, Selasa pagi.

Lanjut dia, untuk tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0,5-2 milimeter (dominan 0,5 milimeter).

"Kesimpulan, tingkat aktivitas Gunung Karangetang Level III (Siaga)," katanya.

Kompas TV Aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tinggi sehingga erupsi susulan masih akan terjadi. Terkait kondisi ini pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengimbau masyarakat yang ada di aliran sungai yang berhulu langsung dengan Gunung Agung agar tetap waspada terhadap terjadinya banjir lahar dingin di musim hujan seperti saat ini. Terlebih saat ini di Lereng Gunung Agung masih tersisa abu vulkanik yang terkumpul pasca-erupsi sehingga sisa-sisa material dengan mudah dibawa air hujan dan akan melawati sejumlah sungai yang berhulu langsung dengan Gunung Agung serta membahayakan masyarakat yang berada di bantaran sungai. Selain itu PVMBG juga melarang masyarakat ataupun wisatawan melakukan pendakian karena sangat berbahaya dan erupsi bisa terjadi kapan saja. Sampai saat ini pihak PVMBG masih menetapkan status Gunung Agung siaga level III dengan radius 4 kilometer dari puncak kawah. Selain itu masyarakat diminta untuk mematuhi informasi mitigasi resmi yang dikeluarkan PVMBG agar petugas dengan mudah melakukan evakuasi jika Gunung Agung kembali erupsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com