Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua RT Tikam Sepupu karena Korban Diduga Selingkuh dengan Istrinya

Kompas.com - 07/01/2019, 22:23 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Nimrot Lao (44), warga Kelurahan Naioni, nekat menikam sepupunya sendiri, Istifanus Boisala (45), karena motif sakit hati.

Pelaku yang merupakan Ketua RT 009 di Keluarahan Naioni itu sakit hati karena korban diduga berselingkuh dengan istrinya.

"Setelah dilakukan penyelidikan secara intensif, tenyata motif pembunuhan itu akibat dugaan perselingkuhan," ungkap Kepolisian Sektor Alak Kompol I Gede Sucitra, kepada Kompas.com, Senin (7/1/2019).

Baca juga: Ketua RT Tikam Sepupunya dengan Pisau hingga Korban Tewas

"Pelaku selain sebagai RT, berprofesi sebagai sopir. Sedangkan korban adalah seorang petani," tambah Gede.

Namun, lanjut Gede, pihaknya masih melakukan pemeriksaan lanjutan dan terus mendalami kasus itu.

Sebelumnya diberitakan, usai membunuh Istifanus, Nimrot kemudian menyerahkan diri ke Polsek Alak.

Kejadian itu, lanjut Gede, bemula ketika pelaku membawa sepotong celana jeans untuk dijahit di rumah tetangganya Hendrik Tamael.

Setiba di rumah tetangganya itu, pelaku lalu menyerahkan celana jeans untuk dijahit.

"Saat itu, pelaku mendengar keributan, di mana istri pelaku sedang dimarahi oleh kakak korban yang bernama Ruth Boisala," ujar Gede.

Baca juga: Tikam Ibunya hingga Tewas, Bocah 12 Tahun Ini Dibebaskan dari Tuduhan

Mendengar itu, pelaku lalu bergegas menuju ke rumah korban. Saat itu korban sedang berdiri di jendela kamarnya.

Pelaku kemudian datang dari arah belakang dan mengambil sebilah pisau yang diselipkan di pinggangnya dan langsung menikam korban dari arah belakang.

Tikaman itu mengenai punggung sebelah kanan, sehingga korban kemudian jatuh tersungkur dan tewas di tempat karena kehabisan darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com