Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: ASN Tak Berorientasi Hasil, Ibarat Saya Minta Teh Dikasih Kopi...

Kompas.com - 07/01/2019, 15:01 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengaku perlu mengubah pola pikir aparatur sipil negara (ASN) dalam menjalankan roda pembangunan. Ia meminta, ASN harus berorientasi pada hasil, bukan serapan anggaran.

Hal itu dikatakan Ridwan saat berbicara dalam Rapat Pembahasan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (AKIP) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (7/1/2018).

"Jadi saya sebagai pemimpin ingin memastikan bahwa uang yang dibelanjakan oleh birokrasi sesuai dengan visi misi. Kenyataannya tidak selalu begitu. Akuntabilitas kinerja itu memastikan apa yang direncakan dengan yang dibeli itu sama," ujar Emil, sapaan akrabnya.

Ia mengatakan, banyak proyek pemerintah tak sesuai perencanaan lantaran ASN hanya berorientasi pada serapan anggaran.

Baca juga: Ridwan Kamil Siap Bantu PT KAI Tuntaskan Reaktivasi KA Pangandaran

"Seakan ukuran keberhasilan hanya diukur dari serapan anggaran. Jadi kalau anggaran terserap 90 persen seolah berhasil, padahal itu baru setengahnya. Setengah lagi barangnya jadi atau enggak, proyeknya bagus enggak. Itu kan harus jadi ukuran. Seolah asal uang habis, misalnya bikin alun-alun padahal alun-alunnya berantakan, butut yang dianggap sudah selesai. Nah hal itu yang akan kita perbaiki," tuturnya.

Menurut Emil, perlu upaya untuk menyelaraskan kinerja ASN dengan visi misi pimpinan agar proyek yang dirancan bisa mengandung nilai manfaat kepada masyarakat.

"Jadi se-republik ini menurut Pak Menteri ada 400 triliun uang tidak ngefek, habis tapi berdampak pada pembangunan karena akuntabilitas. (ibaratnya) saya minta teh dikasih kopi," papar Emil.

"Nah kami ingin memastikan pemprov Jabar tetap A. A artinya minta teh dikasih teh. Karena jumlahnya ribuan masih ada yang bolong nah itu yang diperbaiki sekarang, yang bolongnya itu pola pikir," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com