KOMPAS.com - Tiga pelaku pembunuhan terhadap Ponia (39) dan anaknya Selfia (13) akhirnya berhasil ditangkap tim Satuan Reserse Kriminal Polres Pagaralam, Sumatera Selatan, di sebuah penampungan calon TKI di Jakarta.
Ketiga pelaku merupakan calon TKI yang hendak berangkat ke Taiwan.
Pembunuhan yang dilakukan ketiganya tergolong sadis. Kedua korban diculik lalu diibunuh dengan menggunakan balok kayu. Setelah itu, para pelaku membuang jasad korban ke Sungai Lematang.
Dari pengakuan pelaku, pembunuhan tersebut dilatarbelakangi oleh masalah utang piutang.
Ini 6 fakta di balik pembunuhan sadis di Pagaralam tersebut:
Warga menemukan jenazah Ponia mengapung di pinggir Sungai Lematang pada Sabtu (25/12/2018). Kondisinya mengenaskan karena sudah mengapung sekitar 10 hari.
Empat hari kemudian, jasad Selfia akhirnya juga ditemukan di lokasi tak jauh dari penemuan jasad sang ibu.
Setelah kedua jasad diselidiki, polisi berhasil menemukan sejumlah barang bukti yang mengarah kepada para pelaku, salah satunya adalah Tika Herli.
"Kami mendapatkan laporan dari Polres Lahat ada penemuan dua jenazah di aliran Sungai Lematang, ternyata warga Pagaralam. Dari sana langsung dilakukan penyelidikan dan menangkap tiga pelaku," ujar Kapolres Pagaralam AKBP Tri Saksono Puspo Aji
Baca Juga: Karena Utang, 3 Calon TKI Bunuh Ibu dan Anak di Sumsel
Pengejaran segera dilakukan setelah polisi berhasil melacak keberadaan para pelaku. Polisi melihat aktivasi rekening salah satu pelaku, Tika Herli, di wilayah Jakarta.
Para pelaku, yaitu Riko Apriadi (20), warga Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang, M Jefri Ilto Saputra (17), warga Palembang serta satu orang perempuan yang bernama Tika Herli (31) warga Perumnas Nendagung, Kecamatan Pagaralam Selatan, akhirnya ditangkap di Jakarta di sebuah penampungan calon TKI.
"Mereka sedang dalam penampungan TKI di Jakarta untuk berangkat ke Taiwan, motif pembunuhan ini karena utang piutang," ungkap AKBP Tri Saksono.
Baca Juga: Motif Pembunuhan Wanita yang Jasadnya Ditemukan di Subang Terungkap
Tika Herli, otak pelaku pembunuhan, mengaku sudah mengenal korban sejak lama. Keduanya sering arisan bersama.