Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagikan 2.500 Sertifikat di Ponorogo, Jokowi Kembali Curhat Soal Tudingan Dirinya PKI

Kompas.com - 04/01/2019, 23:18 WIB
Muhlis Al Alawi,
Khairina

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com-Usai membagikan 2.500 sertifikat tanah untuk rakyat, Presiden Joko Widodo kembali curhat terkait tudingan dirinya anggota PKI.

Curhat mantan Walikota Solo dua periode itu disampaikan lantaran dirinya geram gencarnya berita hoaks menyebut dirinya anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Jangan sampai percaya dengan berita fitnah banyak sekali. Berita bohong dan hoaks banyak sekali. Saya berikan contoh satu, Presiden Jokowi itu PKI," kata Jokowi di depan ribuan warga penerima sertifikat tanah di Alun-Alun Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat ( 4 / 1 / 2019) sore.

Jokowi mengungkapkan, selama 4 tahun dirinya difitnah sebagai PKI tetapi dirinya memilih diam. Tak tahan difitnah terus-terusan, Jokowi akhirnya buka suara.

"Saya sudah empat tahun diam difitnah seperti itu. Tapi saya sabar..ya Allah..sabar..sabar..sabarrr. Tetapi sekarang saya mau omong karena sudah keterlaluan fitnahnya seperti itu," kata Jokowi.

Baca juga: Timses Jokowi Usul Debat Langsung Adu Visi Misi Tanpa Pemaparan

Ia menjelaskan, PKI dibubarkan tahun 1966 sementara dirinya lahir tahun 1961. Umurnya saat itu baru empat tahun.

"Masa ada PKI balita. Pakai logika dong. Jangan langsung percaya," keluh Jokowi.

Tak hanya itu, kegeraman Jokowi makin bertambah setelah hasil survei terhadap berita hoaks itu yang percaya mencapai 9 juta orang lebih.

Ia menambahkan, bila tak mempan, tudingan PKI ditujukan kepada orang tua dan kerabatnya. Namun, ia meminta warga mengecek langsung ke kampung halamannya di Solo. Pasalnya seluruh keluarga besarnya Muslim semua.

Selesai curhat, Jokowi kemudian menayangkan salah satu foto yang sempat viral di sosial media. Foto tersebut adalah foto Ketua PKI DN Aidit saat berpidato pada tahun 1955. Di foto itu sempat viral karena ada sesosok yang dianggap mirip Jokowi.

"Ini gambar DN Aidit, Ketua PKI. Dia pidato pada tahun 1955. Saya lahir tahun 1961. Lha kok saya ada di depannya," papar Jokowi disambut tawa ribuan warga.

Hanya saja setelah dilihat di ponsel, ia merasa heran wajah pria di foto itu mirip denganya.

"Setelah saya lihat di handphone saya lha kok wajahnya persis saya," jelas Jokowi.

Jokowi heran dengan ulah orang yang membuat foto itu. Untuk itu ia memerintahkan aparat mencari pembuat foto fitnah tersebut.

"Enggak logis ini. Lahir saja saya belum masak sudah didekat podium DN Aidit," kata Jokowi.

Untuk itu, Jokowi meminta warga tidak mudah percaya terhadap berita-berita yang tidak jelas. Apalagi, mendekati pilpres dan pileg akan banyak berita yang tidak benar.

Kompas TV Polisi menangkap 2 orang terkait penyebaran hoaks soal 7 kontainer berisi surat suara tercoblos. Melalui akun Twitter-nya, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief mengatakan rumahnya di Lampung didatangi polisi. Namun, cuitan Andi dibantah oleh keluarganya. Presiden Jokowi meresmikan 4 proyek Kementerian PUPR di kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com