Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Banjar Bantu Tertibkan Bangunan di Atas Rel Banjar-Pangandaran

Kompas.com - 04/01/2019, 13:09 WIB
Candra Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOTA BANJAR, KOMPAS.com - Jalur kereta api yang menghubungkan Kota Banjar dengan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, sudah puluhan tahun "mati".

Saat ini, di atas lahan bekas rel sudah berdiri bangunan rumah dan kebun yang dikelola warga.

Tahun 2019 ini, PT Kereta Api Indonesia berencana memulai mengaktivasi jalur ini. Perusahaan PT KAI mulai memetakan jalur kereta api ini.

Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih menyambut baik rencana aktivasi rel tersebut. Dia mengatakan, pemerintah kota akan membantu penertiban bangunan yang berada di atas lahan rel tersebut.

"PR (pekerjaan rumah) kita bukan pembebasan, tapi penertiban," jelas Ade di Kota Banjar, Jumat (4/1/2019).

Baca juga: Cerita Penumpang KA Pangandaran: Pertama Kali Naik Kereta hingga Berburu Tiket Promo

Dia menjelaskan, pembebasan tanah berarti tanah milik masyarakat diambil alih oleh pemerintah. Namun dalam konteks ini, lahan tersebut justru milik pemerintah sehingga setiap bangunan di atasnya harus ditertibkan.

"Ini meluruskan kembali aset PT KAI yang sudah disalahgunakan masyarakat, sudah dibangun rumah-rumah oleh masyarakat," jelas Ade.

Untuk penertiban rel kereta api Banjar-Pangandaran, pihaknya akan bekerja sama dengan aparat TNI-Polri.

Ade menargetkan, penertiban selesai selama empat bulan. "(Target) empat bulan selesai. Supaya kita cepat memiliki akses ke Pangandaran (dengan kereta api)," tandas Ade.

Baca juga: BNI Bantu Promosi KA Pangandaran Lewat Tap Cash Bergambar Kereta Api

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diselesaikan terkait aktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran. Persoalan tersebut di antaranya penertiban lahan dan tentunya dana.

"Kita akan kerja sama dengan PT KAI. Saya yakin kalau serius, satu tahun ke depan sudah jalan (kereta api) Pangandaran-Banjar," kata Jeje.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com