Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wetlands Indonesia Kampanyekan Konservasi Burung Air dan Habitatnya

Kompas.com - 03/01/2019, 12:25 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Upaya pelestarian 197 jenis burung air di seluruh Indonesia dikampanyekan Wetlands International Indonesia.

Lembaga ini merupakan organisasi nirlaba global yang mendedikasikan kegiatan pada upaya konservasi dan restorasi lahan basah. Setiap tahun, Wetlands Indonesia menjadi pelopor penghitungan burung air di Indonesia.

Salah satu upaya konservasi yang dilakukan adalah  pelibatan masyarakat dan lembaga lokal dalam pengamatan dan penghitungan burung air pada Asian Waterbird Census (AWC) yang dimulai bulan ini.

Sensus burung air ini adalah langkah awal mengajak masyarakat untuk menjadikan gaya hidup sadar lingkungan. Kegiatan ini berperan juga sebagai sarana edukasi pengenalan burung air dan habitatnya.

Baca juga: Sensus Burung Air Asia 2019 Digelar Januari

Sebanyak 108 atau 55 jenis persen burung air statusnya dilindungi di Indonesia.

Burung air merupakan jenis burung yang secara ekologis hidupannya bergantung pada lahan basah,” kata Yus Rusila Noor, Head Programme Wetlands International Indonesia, Kamis (3/1/2019).

Sensus burung air ini merupakan bagian dari kegiatan global yang melibatkan peneliti dan pemerhati burung di seluruh dunia.

“Kami memiliki mimpi besar. Bahwa pengamatan burung air tidak berhenti sebatas program, tetapi hingga menjadi sebuah gerakan,” kata Yus Rusila Noor.

Diakuinya, banyak ancaman yang mengintai burung air seperti perburuan, hilangnya habitat, penggunaan pestisida, serta pencemaran limbah rumah tangga.

Perubahan tata ruang dan penggunaan kawasan lahan basah untuk kepentingan yang bertentangan dengan upaya konservasi juga telah menjadi ancaman nyata burung air.

Pembangunan di sekitar pantai, danau, sungai telah mempersempit habitat burung air, bahkan banyak lahan basah yang ditimbun dijadikan kawasan permukiman atau pusat perbelanjaan.

Kompas TV Pusat Penangkaran Satwa Cikananga, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tengah melakukan karantina terhadap 45 ekor burung merak berbagai jenis yang merupakan hasil sitaan tim BKSDA Jawa Barat. Selain itu ada pula 11 ekor buaya yang turut dirawat karena kondisinya mengkhawatirkan. Sebanyak 45 ekor burung merak dan 11 ekor buaya berbagai jenis dikarantina oleh Tim Pusat Penanganan Satwa Cikananga, kecamatan Nyalindung, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Puluhan merak ini dikirim oleh tim penegak hukum Badan Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat yang didapat dari sitaan di sebuah vila di wilayah Bogor dan diduga tak memiliki izin resmi. Selain itu ada pula buaya yang ditangkarkan di penangkaran satwa alur namun karena jumlahnya melebihi kapasitas maka dipindahkan ke tempat ini. Saat pertama dikirim puluhan satwa liar mengalami kondisi memprihatinkan akibat stres dan banyak terdapat luka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com