Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 BERITA POPULER NUSANTARA: Fenomena "Awan Tsunami" hingga Jokowi Akan Ikuti Tes Baca Al Quran

Kompas.com - 03/01/2019, 05:24 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berita tentang awan kumulonimbus di Makassar menjadi trending di Kompas.com pada hari Rabu (2/1/2019).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, cell awan kumulonimbus sering muncul disertai hujan deras dan petir. Awan kumulonimbus di Makassar muncul mirip gelombang tsunami.

Selain itu, kepastian pasangan calon presiden Joko Widodo dan wakil presiden Ma'ruf Amin untuk memenuhi undangan Ikatan Da'i Aceh, juga menjadi sorotan.

Lalu, hasil analisa BMKG terkait retakan baru di Gunung Anak Krakatau juga menyita perhatian pembaca.

Berikut ini lima berita populer Nusantara pada hari Rabu (2/1/2019): 

1. Fenomena awan kumulonimbus di Kota Makassar

Mimid Suamid (baju biru) dan Riki Waskita, beberapa waktu lalu, melakukan pengamatan pergerakan awan kumulonimbus di lantai empat rumah Mimid di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Hasil pengamatan sederhana itu diperiksa ulang dengan data Satellite Early Warning System (Sadewa) sebelum diberikan kepada warga sekitar Majalaya untuk antisipasi banjir.KOMPAS/CORNELIUS HELMY HERLAMBANG Mimid Suamid (baju biru) dan Riki Waskita, beberapa waktu lalu, melakukan pengamatan pergerakan awan kumulonimbus di lantai empat rumah Mimid di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Hasil pengamatan sederhana itu diperiksa ulang dengan data Satellite Early Warning System (Sadewa) sebelum diberikan kepada warga sekitar Majalaya untuk antisipasi banjir.

Awan berbentuk gelombang tsunami itu muncul pada Selasa (1/1/2019) sore. Awan itu terlihat menggulung hitam pekat berbentuk gelombang tsunami di atas langit Kota Makassar.

Menurut prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Nur Asia Utami, yang dikonfirmasi pada Rabu (2/1/2019) pagi, peristiwa munculnya awan gelombang tsunami itu dikenal sebagal cell awan kumulonimbus yang cukup besar.

“Peristiwa tersebut dikenal sebagai cell awan kumulonimbus yang cukup besar, biasanya menimbulkan hujan deras disertai kilat atau petir dan angin kencang. Periode luruhnya awan tersebut tergantung besarnya, bisa 1-2 jam,” katanya.

Baca berita selengkapnya: Viral, Awan Berbentuk Gelombang Tsunami Selimuti Langit Makassar, Ini Penjelasan BMKG

2. Jokowi dan Ma'ruf akan hadiri undangan Ikatan Da'i Aceh

Pasangan Joko Widodo-Maruf Amin saat tiba di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9/2018), untuk mengikuti acara pengambilan nomor urut peserta Pilpres 2019.KOMPAS.com/IHSANUDDIN Pasangan Joko Widodo-Maruf Amin saat tiba di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9/2018), untuk mengikuti acara pengambilan nomor urut peserta Pilpres 2019.

Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Provinsi Aceh, memastikan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 itu dipastikan siap hadir untuk memenuhi undangan uji baca Al Quran dari Ikatan Da’i Aceh. 

“Saya sudah komunikasi dengan tim kampanye nasional, prinsipnya Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf bersedia hadir. Siap hadir memenuhi undangan itu,” kata Ali Raban, Direktur Komunikasi TKD Jokowi-Ma’ruf Amin Provinsi Aceh, Rabu (2/1/2019).

Selain itu, tim kampanye nasional juga menyatakan kesiapan pasangan capres dan cawapres itu untuk mengikuti uji baca Al Quran.

“Soal teknisnya mungkin akan dibicarakan dengan panitia. Intinya, Pak Jokowi siap hadir,” terangnya.

Baca berita selengkapnya: Jokowi Dipastikan Hadir untuk Tes Baca Al Quran di Aceh

3. Penjelasan BMKG terkait retakan baru di Gunung Anak Krakatau

Aktivitas letupan abu vulkanik dari Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda terpantau dari udara yang diambil dari pesawat Cessna 208B Grand Caravan milik maskapai Susi Air, Minggu (23/12/2018). KOMPAS/RIZA FATHONI Aktivitas letupan abu vulkanik dari Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda terpantau dari udara yang diambil dari pesawat Cessna 208B Grand Caravan milik maskapai Susi Air, Minggu (23/12/2018).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com