Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Sulut: 68 Warga Minahasa Diduga Keracunan Mi

Kompas.com - 02/01/2019, 22:52 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Utara Debie Kalalo mengatakan, jumlah korban dugaan keracunan makanan di Langowan, Kabupaten Minahasa sebanyak 68 orang.

"Pasien di RS Noongan 26 orang, RS Budi Setia 41 orang, dan PKM 1 orang," ungkap Debie dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (02/01/2019) pukul 23.13 WITA.

"Pasien sudah ditangani semua. Tim TGC Dinkes Provinsi telah mengambil sampel untuk diperiksa di BPOM," tambah Debie.

Baca juga: Daging Sapi yang Tak Sehat Diduga Penyebab Puluhan Warga Keracunan

Ia menambahkan, sejumlah pasien telah diwawancarai.

"Identifikasi sementara hasil wawancara pasien yang masih dirawat, 8 orang konsumsi mi yg dibeli di pasar lama dan dibuat mi di rumah,11 pasien makan di tempat makan mi bakso samping SMA Kristen Langowan tidak ada data," sebut Debie.

Lanjut dia, pasien yang tercatat di UGD RS Noongan sampai saat ini untuk keracunan mi basah ada 28 pasien.

"Dewasa 24 pasien yang di dalam ada 1 ibu hamil, anak 4 pasien. Yang dirawat, dewasa 1 pasien, anak 1 pasien. Sedangkan rawat jalan, dewasa 13 pasien, anak 1 pasien. Kemudian, syok 2 pasien dewasa, dan 1 pasien anak namun sudah teratasi. UGD saat ini, dewasa 10 pasien, anak 2 pasien. Keadaan umum pasien stabil dan bisa diatasi," jelas Debie.

Kompas TV Sejumlah warga yang tinggal di sekitar bantaran Kalimalang Desa Wadas, Kecamatan Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengalami pusing-pusing. Mereka harus mengungsi ke tempat yang lebih aman akibat bau menyengat dari Kalimalang yang tercemar limbah.<br /> <br /> Unit Tipidter Satreskrik Polres Karawang pun menyegel sebuah gudang penyimpanan limbah beracun yang diduga sengaja membuang limbahnya ke aliran Kalimalang.<br /> <br /> Polisi bersama Dinas Lingkungan Hidup kemudian mengambil sampel air dan tanah untuk dilakukan uji laboratorium dan menguji kondisi udara di lokasi. Tujuannya untuk mengetahui jenis limbah apa yang telah dibuang. Sementara itu polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembuangan limbah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com