Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascagempa Magnitudo 7,1, Gempa Susulan 11 Kali Guncang Talaud

Kompas.com - 02/01/2019, 10:23 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Manado mencatat, hingga Rabu (2/1/2019) pukul 10.18 WITA sudah 11 kali gempa susulan mengguncang Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pascagempa bermagnitudo 7,1 yang melanda daerah itu pada Sabtu (29/12/2018) lalu.

"Betul, sudah 11 kali gempa susulan terjadi di Kabupaten Kepulauan Talaud," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Edward Henrry Mengko saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (2/1/2019). 

Lanjut dia, terbaru ada tiga gempa susulan terjadi pada Selasa (01/01/2018) pukul 10.04 WITA.

Baca juga: Pasca-gempa 7,1 Magnitudo, Kabupaten Talaud di Sulut Terpantau Aman

Gempa tersebut bermagnitudo 4,3, lokasi 5.80 LU,127.41 BT (209 km timur laut Kepulauan Talaud Sulut), kedalaman 10 km.

Kemudian, gempa dengan kekuatan 4,5 pukul 11.00 WITA, lokasi 5.72 LU,126.79 BT (186 km timur laut Kepulauan Talaud Sulut, dengan kedalaman 123 km.

Selanjutnya, magnitudo 4,1 terjadi pukul 20.41 WITA, lokasi titik gempa 5.78 LU,126.83 BT (193 km timur laut Kepulauan Talaud Sulut, kedalaman 17 km.

"Sementara pada Rabu terjadi dua kali gempa susulan, yakni gempa magnitudo 4,3 pukul 06. 07 WITA, lokasi 5.98 LU,126.72 BT (215 km Timur Laut Kepulauan Talaud Sulut), kedalaman 128 km; dan gempa magnitudo 4,3 pukul 11.19 WITA, lokasi 5.90 LU,126.73 BT (206 km Timur Laut Kepulauan Talaud Sulut), kedalaman 118 km," ujar Edward.

Baca juga: Di Sangihe Gempa 7,1 Terasa hingga 6 Detik, di Talaud hingga 5 Detik

Terkait 11 kali gempa susulan ini, BMKG Manado mengatakan telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud.

"Sudah kami konfirmasi. Tidak ada informasi dirasakan. Yang pasti, dengan gempa bumi yang signifikan megnitudo 7,1, potensi gempa susulan masih kemungkinan bisa terjadi. Kami sementara buatkan plot peta dan grafiknya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com