Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Baru, Ini 5 Titik Kumpul di Bandung yang Diantisipasi Polisi

Kompas.com - 31/12/2018, 13:01 WIB
Agie Permadi,
Khairina

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Pergantian tahun 2019 malam hari nanti bakal dirayakan masyarakat di setiap daerah.

Di Kota Bandung, diprediksi sedikitnya ada 5 titik kumpul masyarakat untuk merayakan Tahun Baru 2019 ini.

Polisi, TNI, dan Pemerintah Kota Bandung siap menerjunkan personelnya untuk mengamankan jalannya pergantian tahun Baru 2019 ini. Sebanyak 2117 personel gabungan disebar di beberapa titik yang bakal menjadi tempat berkumpulnya massa.

"Dalam rangka pergantian tahun 2019, ada 2117 personel gabungan dimana mereka akan melakukan pengamanan di 5 titik prioritas, yakni di Gasibu, Dago, Alun-alun Asia Afrika, Alun-alun Ujung Berung, dan flyover," kata Kepala Satuan Lalulintas (Kasatlantas) Polrestabes Bandung AKBP Agung Reza Pratidina di Mapolrestabes Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (31/12/2018).

Baca juga: Malam Tahun Baru, Penerimaan Pajak Terus Dipantau

Untuk mengantisipasi penumpukan di atas flyover atau jalan layang yang memiliki tonase terbatas, dua peleton personel gabungan akan melakukan pagar betis guna menghalau warga yang hendak merayakan di atas jalan layang.

Adapun 3 jalan yang diantisipasi yakni jalan layang Pasopati, jembatan Pelangi, dan jalan layang Kiaracondong.

Selain itu, pagar betis juga dilakukan di Jalan Dago. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kendaraan, khususnya pengujung outlet atau tempat kuliner di jalan tersebut yang memarkirkan kendaraannya di badan jalan.

Hal tersebut dinilai dapat mengganggu kenyamanan pengendara lainnya.

Berkaca dari libur Natal 2018 kemarin, kata Agung, dalam 3 hari ada 20 ribu kendaraan yang masuk ke Kota Bandung setiap hari.

Untuk mengantisipasi membeludaknya kendaraan tersebut, polisi juga melakukan pengalihan arus di beberapa titik.

"Pengalihan arus pertama di depan Gedung Sate, itu dari arah Supratman kami alihkan ke arah Sentot, kemudian dari arah Dukomsel kami alihkan ke Cilamaya," jelasnya.

Baca juga: Banyak Bencana, Gubernur Babel Minta Warga Muhasabah saat Malam Tahun Baru

Sedang di Alun-alun Asia Afrika, polisi juga berencana melakukan penutupan, namun hal ini dilakukan apabila masyarakat di jalur tersebut sudah membeludak. Artinya, penutupan sendiri fleksibel dilakukan melihat kondisi di jalur tersebut.

"Di Asia Afrika dilakukan penutupan saat kondisi memang masyarakat sudah membeludak di badan jalan, kami akan lakukan penutupan dari Tamblong sampai patung bola dunia," jelasnya.

"Namun penutupan fleksibel melihat situasi, jadi kalau memang situasinya sudah pada pukul 22.00 WIB membeludak, maka kami lakukan pukul 22.00 WIB itu juga. Tapi, kalau misalkan masih bisa dilalui kendaraan, seperti tahun lalu, sampai pukul 23.00 WIB bisa dilalui. Tahun ini masih fluaktuatif bisa dilakukan penutupan atau mungkin tidak sama sekali," imbuhnya.

Untuk mengurai kepadatan, polisi membentuk dua tim urai.

Tim urai di atas jalan layang sendiri akan dikolaborasikan dengan Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung.

 "Tim ini akan ikut pagar betis kemudian ada juga yang mobile dari ujung flyover dari arah timur ke barat atau sebaliknya," jelasnya.

Kompas TV Pihak Polrestabes Bandung akan menyelidiki kebakaran yang menghanguskan gedung pascasarjana Studi Pembangunan di kampus Institut Teknologi Bandung di Jalan Tamansari, Bandung.<br /> <br /> Pihak kepolisian juga akan berkoodinasi dengan pihak ITB dengan memeriksa saksi-saksi.<br /> <br /> Sebelumnya, kebakaran menghanguskan gedung pascasarjana Studi Pembangunan di kampus ITB pada Minggu (30/12) sore. Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran ini. Api diduga berawal dari korsleting mesin fotocopy yang ada di lantai satu. Sebanyak 17 unit mobil pemadam kebakaran Kota Bandung pun dikerahkan untuk memadamkan kobaran api.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com