Malam Tahun Baru, Wali Kota Makassar Minta Warga Tak Nyalakan Petasan

MAKASSAR, KOMPAS.com – Saat malam pergantian tahun dari 2018 ke 2019 yang berpusat di Anjungan Losari, Walikota Makassar, Mochammad Ramdhan Pomanto mengimbau kepada seluruh warga kota agar tidak menggunakan petasan.

Menurut pria yang akrab disapa Danny Pomanto ini mengatakan, petasan merupakan barang berbahaya dan dapat merenggut nyawa manusia. Warga tidak dilarang menggunakan kembang api, namun ada pembatasan jenis kembang api sehingga aman untuk semua orang.

“Kalau petasan, saya larang keras. Kalau kembang api, kita batasi. Saya juga sudah berkoordinasi dengan bapak Kapolrestabes Makassar untuk mengamankan situasi di lokasi Anjungan Pantai Losari yang menjadi pusat berkumpulnya orang pada malam pergantian tahun,” kata Danny, Senin (31/12/2018).

Baca juga: Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Larang Pengunjung Sulut Kembang Api dan Petasan

Danny pun mengimbau kepada seluruh masyarakat yang ingin merayakan pergantian tahun di Makassar, agar melakukan kegiatan keagamaan seperti melakukan shalat dan dzikir. Di mana, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar akan menggelar dzikir bersama di Anjungan Pantai Losari.

“Mulai pukul 20.00 hingga 22.00 Wita, Pemkot Makassar akan menggelar dzikir di Anjungan Pantai Losari. Kita harapkan, warga ikut melakukan dzikir bersama pada malam pergantian tahun. Pada pukul 22.00 Wita, dilanjutkan dengan Launching F8 2019. Karena menjadi top teen di even internasional Indonesia,” imbaunya.

Danny juga menuturkan, jika di Anjungan Pantai Losari tetap akan pasang panggung musik dalam rangka menyambut detik-detik pergantian tahun dari 2018 ke 2019 pada pukul 24.00 Wita.

Menurut dia, musik tersebut bukan hanya hura-hura melainkan iringan musik saat ribuan warga berkumpul di Anjungan Pantai Losari Kota Makassar.

Baca juga: Malam Tahun Baru, Polisi Berlakukan Pagar Betis Flyover di Bandung

Pada hari pertama tahun 2019, lanjut Danny, Pemkot Makassar akan menggelar shalat subuh berjamaah di Anjungan Pantai Losari.

“Sudah disiapkan tenda dan karpet. Jikapun Kota Makassar diguyur hujan, jemaah tetap bisa melaksanakan shalat subuh berjamaah. Setelah shalat subuh, ada 300 orang yang tergabung dari berbagai komunitas akan melaksanakan kerja bakti membersihkan Kota Makassar. Jadi pada pukul 07.00 Wita, Kota Makassar sudah kembali bersih,” tambahnya.