Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Tahun Baru, Polisi Berlakukan Pagar Betis "Flyover" di Bandung

Kompas.com - 31/12/2018, 12:02 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi larang masyarakat untuk merayakan tahun baru diatas jalan layang atau flyover, hal tersebut dilakukan demi keamanan warga Bandung.

Pasalnya Jalan layang memiliki batasan beban tonase tersendiri, apabila terjadi penumpukan massa diatas jalan layang dikhawatirkan terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan.

Untuk mengantisipasi penumpukan di flyover, Polisi dibantu instansi terkait akan melakukan pagar betis untuk menghalau warga yang hendak merayakan pergantian tahun di tugu jalan layang.

Ada tiga jalan ayang di kota Bandung yang diantisipasi, yakni; Jalan Layang Pasopati, Jalan Layang Kiaracondong, dan Jembatan Pelangi atau flyover Antapani.

Baca juga: Program Sekolah Ibu di Bandung Barat Dinilai Diskriminatif

"Cara bertindak, untuk diatas flyover kita lakukan pagar betis karena memang diupayakan tidak ada kendaraan atau masyarakat dijadikan titik kumpul diatas karena cukup berbahaya," kata Kepala Satuan Lalulintas (Kasatlantas) Polrestabes Bandung AKBP Agung Reza Pratidina di Mapolrestabes Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (31/12/2018).

Menurutnya, jalan layang ini hanya difungsikan untuk perlintasan kendaraan yang memiiki beban tonase yang terbatas. Sehingga apabila dijadikan titik kumpul massa maka dinilainya akan berbahaya.

Apalagi, saat tahun baru, tak sedikit kendaraan bakal datang ke kota Bandung. Berkaca dari perayaan Natal 2018 saja, kata Agung, dalam tiga hari sedikitnya 20.000 kendaraan masuk ke Kota Bandung setiap harinya.

Baca juga: Hadirnya Go-Jek dan Pengaruhnya ke Perekonomian Bandung...

Adapun dua peleton personel gabungan akan diturunkan untuk menghalau warga yang hendak merayakan tahun baru di jalan layang. ?Nantinya, satu peleton akan menghalau kendaraan atau warga yang datang dari arah barat dan satu peleton lagi menghlau dari arah timur.

"Itu yang pagar betis estimasi satu sisi masing-masing satu peleton," katanya.

"Jadi ada warga yang kesitu dihalau, baik ada kendaraan ataupun yang jalan kaki ini saat mereka berdiri di pinggir situ (jalan layang) dihalau," imbuhnya.

Baca juga: Malam Tahun Baru, Polres Magetan Siagakan Personil di Jalur Maut Sarangan

Lebih lanjut, kata Agung, kepadatan diatas flyover juga mengakibatkan kepadatan kendaraan hingga ke Jalan Pasteur dan Dago.

"Kepadatan d jalur itu biasanya kepadatannya diatas flyover, kalau di jalur Pasteurnya sendiri tidak. Kepadatan di flyover sendiri terjadi lantaran adanya titik kumpul massa yang akhirnya mengimbas ekornya sampai ke Pasteur atau ke Dago. Makanya kita CB (cara bertindak) pagar betis penghalauan jadi menghalangi itu," tuturnya.

Selain itu, pagar betis juga dilakukan di Jalur dago, hal tersebut dilakukan agar tidak ada kendaraan khususnya pengunjung outlet atau tempat kuliner yang parkir menggunakan badan jalan.

"Pagar betis dilakukan sekira pukul 20.00 WIB," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com