Murthada Ditunjuk Jadi Plt Dirut Bank Aceh Utara

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Bupati Aceh Utara menunjuk Murthada, menjadi pelaksana tugas direktur utama Bank Aceh Utara. Penunjukan itu dilakukan karena direktur sebelumnya, Zakaria, meninggal dunia pekan lalu. Murtdaha, sebelumnya menjabat sebagai direktur operasional bank tersebut.

“Murthada ditunjuk sebagai pelaksana tugas sementara waktu. Sembari manajemen dan pemegang saham berdiskusi siapa yang akan dinilai layak memimpin bank pemerintah itu,” kata Kepala Bagian Ekonomi, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Halidi, Minggu (30/12/2018).

Dia menyebutkan, sejauh ini, beluma ada calon pembahasan siapa yang akan diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Aceh untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan sebagai direktur utama bank plat merah itu.

Baca juga: Polisi Tangkap Tiga Pelaku Penculikan di Aceh Utara

“Belum ada pembahasan siapa calon direktur, nanti akan dibahas dulu. Setelah itu baru diusulkan ke OJK Provinsi Aceh di Banda Aceh,” kata Halidi yang juga dewan komisaris bank itu.

Sementara itu, pengamat ekonomi dari Universitas Malikussaleh Ayi Jufridar menyebutkan, pemerintah harus ekstra hati-hati memilih siapa pengganti Zakaria.

Pasalnya, bank itu memiliki pengalaman buruk beberapa tahun lalu karena salah urus.

“Jangan sampai pengalaman dilarang menghimpun dana pihak ketiga oleh Bank Indonesia beberapa tahun lalu itu terulang lagi. Pemerintah harus memastikan direktur utama itu kaum profesional, bukan sekadar mendapat dukungan politik,” pungkas Ayi.

Baca juga: Pesantren dan Puluhan Rumah Terendam Banjir di Aceh Utara

Sekadar informasi, Bank Aceh Utara awalnya bernama BPR Sabe Meusampe. Lalu diubah menjadi nama BPR Aceh Utara.

Komisaris bank ini yaitu Halidi, Zakaria dan Mustafa dengan satu kantor pusat di Lhokseumawe dan satu kantor kas di Lhoksukon, Aceh Utara.

Pemegang saham bank ini yaitu Pemerintah Kabupaten Aceh Utara 97 persen, dan Yayasan Pensiun Bank Aceh 3 persen.