Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seratusan Buku Dianggap Bermuatan Kiri, Pemilik Toko Buku Kaget

Kompas.com - 28/12/2018, 14:41 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Khairina

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Pasca-pengamanan seratusan buku karena diduga bermuatan paham kiri oleh aparat TNI-Polri, Helton Kusuma (39), salah satu pemilik toko buku angkat bicara.

Helton selaku pemilik toko buku Abdi yang beberapa koleksi dagangannya turut diamankan mengungkapkan, peristiwa pengamanan buku di tokonya yang terjadi pada Rabu (26/12/2018) itu cukup membuatnya kaget.

Bahkan menurutnya ini merupakan peristiwa pertama yang dialaminya sepanjang bergelut di bidang perdagangan buku umum selama 15 tahun.

"Belum pernah ada di situasi ini," ujar pria asal Surabaya itu saat ditemui di tokonya di Kediri, Jumat (28/12/2018).

Baca juga: Aparat di Kediri Periksa Buku yang Diduga Berisi Materi Komunisme

Saat itu setidaknya ada 19 jenis buku yang diamankan aparat. Buku-buku itu terdiri dari berbagai judul dan berasal dari lintas penerbit.

Selain mengamankan buku di toko bukunya, aparat juga mengamankan buku-buku dari toko Q Ageng yang berada tidak jauh dari tokonya.

Toko buku Q Ageng, menurut Helton, merupakan milik seorang kakaknya. Pengamanan buku di toko ini mencapai ratusan buah.

Helton mengaku tidak mengetahui paham komunisme, apalagi menyebarkan paham terlarang itu.

Selaku pedagang buku, ini juga cukup mengagetkannya karena buku-buku yang diamankan itu, menurutnya, selama ini juga beredar bebas di pasaran.

"Setahu saya di Bandung, Yogyakarta, juga Jakarta banyak buku-buku itu," dia menambahkan.

Beberapa buku yang diamankan itu misalnya buku yang berjudul Islam Sontoloyo karangan Soekarno, buku berjudul Gerwani, serta buku-buku karangan Soe Hoek Gie.

Selain itu, tidak sedikit dari buku-buku itu, menurut Helton, merupakan terbitan dari penerbit besar. Misalnya saja buku berjudul Gerwani yang penerbitnya adalah Kompas Gramedia.

"Ada juga buku Soe Hoek Gie berjudul Di Bawah Lentera Merah terbitan Bentang Pustaka," ujarnya.

Oleh sebab itu, dia berharap masalah ini cepat usai dengan adanya kajian mendalam soal buku-buku tersebut.

Sebelumnya diberitakan, aparat TNI-Polri dan Kesbang Pol di Kediri, Jawa Timur mengamankan seratusan buku yang dianggap mengajarkan paham kiri dari 2 toko buku yang ada di Jalan Brawijaya Pare, Kabupaten Kediri.

Usai diamankan, buku tersebut kini tengah berproses di kejaksaan menunggu kajian dari ahli. Kajian ini untuk mengungkap ada atau tidaknya unsur penyebaran paham komunisme. 

Kompas TV Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin menghadiri Milad Pondok Pesantren Nur El Falah yang ke 75 di Petir, Serang, Banten. Dalam kesempatan ini Ma’ruf Amin meminta agar berita bohong soal isu kaitan Jokowi dengan Partai Komunisme Indonesia dihentikan. Ma’ruf juga menilai wajar kekesalan Jokowi terhadap kabar bohong yang diarahkan kepadanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com