PT KAI Prediksi Penumpang Jarak Jauh Selama Natal dan Tahun Baru Naik 4 Persen

SOLO, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) memprediksi penumpang kereta api jarak jauh periode angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 meningkat 4 persen.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro di sela inspeksi mendadak (sidak) di Stasiun Solo Balapan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (27/12/2018).

"Asumsi kami 18 hari itu kira-kira dari 5,1 juta penumpang yang terangkat kami menyediakan tempat duduknya 5,3 juta. Kalau terbeli semua, realisasi naik 4 persen," katanya.

Menurutnya, setiap tahun jumlah penumpang angkutan kereta api terus mengalami peningkatan dibandingkan angkutan transportasi publik lainnya.

Baca juga: Rel Kereta Api di Vietnam Jadi Tempat Selfie Turis

Edi menyebut, pada tahun 2017 penumpang kereta api mencapai 393 juta. Sementara pada tahun yang sama, jumlah penumpang angkutan udara mencapai 100 juta.

Terkait apakah keberadaan jalan tol memengaruhi jumlah penumpang, Edi menegaskan, bahwa prediksi penumpang tidak akan pernah menurun dengan adanya pengoperasian jalan tol.

"Ini bentuknya bukan kompetisi, tetapi saling membantu. Penumpang meningkat tajam sehingga perlu ada tol untuk membantu mengurai kepadatan penumpang," jelas dia.

Lebih jauh, Edi menyampaikan, untuk memberikan pelayanan kepada penumpang, kereta api yang usianya sudah tua akan digantikan dengan yang baru. Dalam melakukan penggantian kereta itu PT KAI bekerja sama PT INKA.

"Rencananya kami akan mengganti sekaligus menambah 886 kereta api yang usianya sudah 30 tahun ke atas. Sekarang yang baru disepakati 438 kereta. Berangsur-angsur nanti ada kereta baru yang masuk," beber Edi.