Warga Bantaran Rel Garut Demo, Bupati Janjikan Fasilitasi Bertemu Ridwan Kamil

GARUT, KOMPAS.com - Warga bantaran rel kereta yang terdampak aktivasi jalur kereta Cibatu-Garut yang rencananya akan diaktifkan kembali oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Mereka menggelar aksi unjuk rasa di kantor Bupati Garut.

Warga yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Bantaran Rel di Garut tersebut, menuntut pemerintah daerah ikut mencari solusi bagi masyarakat yang terdampak aktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut.

Alimudin, sekretaris paguyuban menyampaikan, pihaknya meminta pemerintah kabupaten dan provinsi juga ikut memikirkan ratusan kepala keluarga yang terdampak pengaktifan kembali kereta Cibatu-Garut ini.

Karena, dana kerohiman yang diterima dari PT KAI dipandang tidak akan mencukupi untuk mendapatkan tempat tinggal baru.

"Kami minta pemerintah daerah juga ikut memikirkan warga yang terdampak bencana sosial ini," katanya.

Baca juga: Fakta di Balik Reaktivasi Jalur KA Cibatu-Garut, Ancam Jalan Kampung hingga Tarif Murah Meriah

Alimudin berharap, pemerintah bisa merelokasi warga yang terdampak ke lingkungan baru yang representatif seperti halnya warga korban bencana banjir bandang.

Bupati Garut Rudy Gunawan usai menerima perwakilan warga di kantornya menegaskan, pihaknya akan mencoba mencari solusi bagi warga yang terdampak aktivasi jalur KA Cibatu-Garut.

"Skema yang ada paling hanya bantuan rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni), tapi kan mereka (warga terdampak) tidak punya tanah," jelasnya.

Karenanya, menurut Rudy, pihaknya juga akan berkirim surat ke pemerintah provinsi Jawa Barat untuk ikut membantu mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi warga terdampak.

"Kami akan berkirim surat ke Pemprov dan kami akan ajak warga bertemu pak Ridwan Kamil (gubernur)," katanya.

Rudy berharap, nanti warga bisa bertemu langsung dengan Gubernur Jawa Barat, PT KAI, dan Pemda Garut untuk duduk bersama mencari solusi.

"Soal PT KAI, kami paham mereka mengemban tugas negara, mereka juga sudah mengantongi perjanjian dengan warga (soal lahan)," katanya.