Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, Helikoter Milik Kalla Grop Mendarat Darurat

Kompas.com - 27/12/2018, 13:17 WIB
Suddin Syamsuddin,
Khairina

Tim Redaksi


PAREPARE, KOMPAS. com - Karena diterjang cuaca buruk, satu helikopter milik Kalla Group mendarat darurat di lapangan sepak bola, Kelurahan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Beruntung, tiga penumpang selamat.

Helikopter yang bertolak dari Kendari, Sulawesi Tenggara hendak menuju Kota Makkasar, Sulawesi Selatan, sempat oleng diterjang angin kencang.

Sang pilot, Dadang, segera memutuskan untuk mendaratkan helikopter itu di Kota Parepare.

“Kami dari Kendari hendak ke Makassar, Saya pilot bersama dengan mekanik Amir dan helper bernama Arya. Saat di atas Kota Parepare kami diterjang angin kencang, jadi kami memutuskan mendarat darurat, “ kata Dadang, pilot helikopter, Kamis (27/12/2018).

Baca juga: Cuaca Buruk Diduga Sebabkan Kapal Wisata di Pulau Padar Tenggelam

Dadang mengatakan, hujan disertai angin kencang sangat keras di atas langit Kota Parepare, hal ini sempat membuat helikopter yang dikendarainya oleng diterjang angin.

Saat itu, ia memutuskan untuk mendarat dan mencari tanah yang lapang.

“Melihat tanah lapang di dekat pantai, kami memutuskan mendarat di situ,“ kata Dadang.

Melihat hal itu, pihak Kodim 1405 Mallusetasi segera mengirimkan anggotanya untuk mengecek helikopter yang mendarat darurat itu.

Dandim 1405 Mallusetasi Letkol. Arm Adi Hamsah, memerintahkan langsung ke tempat kejadian perkara. 

“Kami menurunkan sejumlah personil untuk membantu helikopter yang mendarat darurat di Lapangan Lumpue, Kota Parepare," kata Adi Hamsah.

Kompas TV Panen padi di Subak Taro Kelot Tegallalang, Gianyar, Bali terkendala cuaca buruk. Untuk mengurangi dampak kerugian panen padi dilakukan lebih awal. Memasuki masa panen petani di Subak Taro Kelod Tegallalang, Gianyar, Bali harus berupaya maksimal menyelamatkan padi miliknya. Diguyur hujan yang berlebihan serta cuaca buruk membuat sebagian besar padi rawan busuk. Untuk mengurangi dampak kerugian yang lebih besar para petani terpaksa memanen padi lebih awal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com