Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Doa Bersama, Risma Harap Amblesnya Jalan Gubeng Jadi Bencana Terakhir

Kompas.com - 26/12/2018, 21:39 WIB
Ghinan Salman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Lebih dari 2.000 jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, menggelar doa bersama lintas agama untuk keselamatan Kota Pahlawan dan Bangsa Indonesia.

Doa lintas agama itu digelar dengan harapan bisa terhindar dari segala macam bencana. Doa bersama itu, dilakukan di lima tempat dan digelar serentak pada Rabu (26/12/2018).

Doa bersama bagi pemeluk agama Islam dilakukan di Taman Surya, Balai Kota Surabaya, dan diikuti sekitar 1.000 orang, salah satunya Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Sedangkan untuk agama Kristen, doa bersama digelar di Graha Sawunggaling lantai 6 yang diikuti 600 orang. Untuk agama Hindu, kegiatan doa bersama digelar di Pura Segara, Jalan Memet Sastrawirya Komplek TNI AL Kenjeran, yang diikuti 300 orang.

Baca juga: Besok, 2 Lajur Sisi Timur Jalan Raya Gubeng yang Ambles Bisa Digunakan

Sementara itu, untuk agama Budha, doa bersama digelar di Vihara Budhayana Dharma Wira Center Jalan Panjang Jiwo Permai, yang diikuti 150 orang. Kemudian untuk agama Konghuchu, doa bersama digelar di Klenteng Boen Bio Jalan Kapasan No. 131 Surabaya, yang diikuti sekitar 150 orang.

Risma mengatakan, tujuan diadakan doa bersama ini untuk menghindari terjadinya musibah dalam bentuk apapun, baik di Kota Surabaya maupun di seluruh wilayah Indonesia.

"Cukup kemarin ada masalah di Jalan Gubeng. Saya berharap itu yang terakhir dan tidak ada lagi musibah atau bencana yang akan dirasakan oleh warga dan Kota Surabaya," kata Risma.

Risma menyebut bahwa cuaca dan dampak dari global warming juga menjadi salah satu faktor penyebab perubahan alam yang terjadi akhir-akhir ini.

Baca juga: Kapan Jalan Raya Gubeng Bisa Dibuka Kembali? Ini Kata Risma

Dengan begitu, Risma mengimbau kepada warga agar lebih waspada pada dampak alam yang mungkin terjadi sewaktu-waktu.

"Cuaca alam saat ini banyak sekali permasalahan, mulai dampak dari erupsi gunung merapi dan dampak dari siklus di mana dampak dari global warming ini sangat luar biasa," ujar Risma.

"Karena itu, mari kita bersama-sama selalu berhati-hati, semoga tidak ada musibah apapun terjadi di Kota Surabaya," kata Risma lagi.

Sementara itu, salah satu umat Hindu, Ketut Gatra Astika, menyampaikan, ada tiga tujuan utama digelarnya doa bersama tersebut.

Baca juga: Jalan Raya Gubeng Diaspal, Risma Sebut Proses Perbaikan Lebih Cepat dari Rencana

Pertama, untuk keselamatan warga dan Kota Surabaya. Kedua untuk saudara-saudara yang sedang tertimpa musibah di Selat Sunda, dan ketiga, untuk pemilu yang akan datang supaya berjalan aman dan lancar.

"Doa bersama ini intinya untuk keselamatan kita semua," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com