Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Tahun 2019, Pendakian Gunung Semeru Ditutup

Kompas.com - 26/12/2018, 17:15 WIB
Andi Hartik,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan menutup jalur pendakian Gunung Semeru, Jawa Timur. Hal itu merupakan penutupan rutin setiap awal tahun.

Dalam pengumuman nomor: PG.03/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/12/2018 yang dikeluarkan oleh pengelola TNBTS, penutupan gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut itu terhitung sejak 3 Januari 2019.

Penutupan jalur pendakian itu karena cuaca buruk yang diperkirakan akan melanda kawasan gunung dengan puncak Mahameru tersebut. Selain itu, penutupan juga dimaksudkan untuk pemulihan ekosistem yang rusak akibat aktivitas pendakian.

Belum dipastikan kapan jelur pendakian menuju Puncak Para Dewa itu akan dibuka kembali. Berdasarkan pada pengalaman tahun sebelum - sebelumnya, penutupan berlangsung selama tiga bulan.

Baca juga: Fakta di Balik Fenomena Gunung Semeru Bertopi, Tak Terkait Mistis hingga Status Jalur Pendakian

"Jadi penutupan pendakian ini lebih kepada upaya antisipatif pohon tumbang dan longsoran sebelum kejadian terjadi dan menimbulkan korban, mengingat prakiraan di bulan - bulan Januari sampai dengan April intensitas curah hujan yang tinggi disertai angin kencang," kata Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS, Sarif Hidayat, Rabu (26/12/2018).

Sampai saat ini, belum ada laporan pohon tumbang di sepanjang jalur pendakian Gunung Semeru. Sehingga untuk malam tahun baru 2019, jalur pendakian Gunung Semeru masih dibuka.

"Sementara ini pohon tumbang belum ada laporan," katanya.

Selain karena cuaca buruk, penutupan jalur pendakian Gunung Semeru juga untuk pemulihan ekosistem hutan. Pemulihan itu dilakukan secara alamiah.

"Terkait recovery atau pemulihan ekosistem lebih bersifat alamiah setelah lebih kurang delapan atau sembilan bulan adanya aktivitas pengunjung di dalam kawasan. Diharapkan pemulihan ekosistem alamiah dengan didukung curah hujan yang cukup tinggi akan berjalan dengan baik," ungkapnya.

Baca juga: Merawat Ranupani Lereng Gunung Semeru dari Kepunahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com