Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Semarang Anggap Banjir Lumpur Persoalan Serius Akhir Tahun

Kompas.com - 26/12/2018, 16:19 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Khairina

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.comWali Kota Semarang Hendrar Prihadi meninjau lokasi banjir lumpur di wilayah Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Rabu (26/12/2018).

Hendrar menegaskan, bahwa banjir di wilayah atas itu jadi persoalan serius di akhir tahun 2018.

Persoalan banjir di Tembalang ini serius di akhir tahun. Saya tadi cek lokasi benar ada tanggul jebol di sungai Kedungwinong, Bulusan Tembalang karena penyebab curah hujan di daerah atas,” kata Hendrar, di sela meninjau sungai tersebut.

Dikatakannya, curah hujan yang tinggi di daerah atas menyebabkan banjir di wilayah Semarang, khususnya di Tembalang. Air hujan dari Kabupaten Semarang turun ke Kota Semarang.

Air yang mengalir di Sungai Kedungwinong dari atas membeludak hingga menyebabkan tanggul sungai jebol. Banjir juga membawa sejumlah material sampah, dan sebagainya.

“Dari atas turun tidak saja bawa air, tapi balok kayu, sampah. Kami juga tadi temukan jalur penutupan sungai oleh masyarakat setempat dengan cara ditanggul untuk mengairi sawah. Tanggul itu akhirnya jebol,” ucapnya.

Baca juga: Jalur KA Semarang-Yogyakarta Dibangun 2023, Bakal Dilengkapi Stasiun Depo Pasir

Pemkot Semarang sendiri akan mencoba melakukan perbaikan tanggul sementara. Penanganan dilakukan dengan menutup sungai yang jebol dan akan diperbaiki di sisi kanan dan kiri sungai.

“Ini baru kejadian pertama, dulu banjir di Dinar Indah. Persoalan ini adalah lemahnya di daerah aliran sungai (DAS). Mestinya DAS dirawat, sedimentasi dikeruk. DAS jangan mengecil, tapi dikeruk sehingga perlu dikembangkan,” tambahnya.

Banjir di Bulusan terjadi pada Selasa (25/12/2018) lalu, dimana air bercampur lumpur. Air yang mengalir di sungai tersebut membawa lumpur ke jalanan.

Selain ke jalanan, lumpur juga sempat menerjang sejumlah perumahan yang ada di bagian bawahnya.

Hendrar sendiri meminta agar di daerah atas dibuatkan tempat penampungan air atau embung. Selain menganggarkan sendiri pada 2019, dia juga meminta pengembang perumahan menyediakan fasilitas embung.

“Developer saya minta nanti untuk selesaikan pembangunan embung. Saya intruksikan wakil, dinas PU untuk menagih janji itu dan kami juga akan menambah anggaran untuk pembuatan embung,” pungkasnya. 

Kompas TV Banjir Lumpur Putus Jalur Antar-Kabupaten
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com