Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korupsi Dana Desa, Mantan Kades Menangis Digelandang Polisi

Kompas.com - 26/12/2018, 15:34 WIB
Abdul Haq ,
Khairina

Tim Redaksi


GOWA, KOMPAS.com - Seorang oknum mantan kepala desa (Kades) berinisial FH (60) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan menangis saat digelandang polisi.

Pelaku melakukan tindak pidana korupsi senilai Rp 700 juta. Dari tangan pelaku, polisi juga menyita berbagai dokumen hingga stempel dan kuitansi palsu, Rabu, (26/12/2018).

FH ditangkap terkait tindak pidana korupsi Anggaran Dana Desa (ADD).  Dalam menjalankan aksinya, FH melibatkan menantunya, RM (31) dan AP (52), ketua Badan Pengawas Desa (BPD).

"Sesuai dengan hasil penyidikan unit tipikor (tindak pidana korupsi) selama dua bulan maka kami menyimpulkan bahwa kerugian negara dalam perkara ini mencapai Rp 700 juta," kata Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga saat menggelar rilis pada Rabu, (26/12/2018).

Baca juga: Meningkat Terus, Dana Desa di Grobogan Tahun 2019 Mencapai Rp 289 Miliar

Dalam menjalankan aksinya, ketiga pelaku membangun jalan desa yang tidak sesuai dengan rancangan anggaran belanja (RAB) yang telah ditetapkan serta pembangunan tersebut hanya mencapai 30 persen.

Adapun modus yang digunakan adalah melaporkan bahwa pembangunan jalan tersebut telah rampung 100 persen namun menggunakan stempel dan kuitansi palsu

"Memang pembangunannya tidak rampung seratus persen karena terkendala cuaca dan uangnya kami bagi untuk pribadi," kata FH.

Polisi mengimbau seluruh aparat desa untuk tidak menyalahgunakan ADD yang dikucurkan dari pemerintah pusat lantaran diperuntukkan untuk membangun inprastruktur desa. Pihaknya pun mengaku masih terus memantau penggunaan dana desa.

"Kami menghimbau agar seluruh kepala desa untuk tidak bermain main dan menggunakan ADD untuk kepentingan pribadi sebab pasti akan berhadapan dengan hukum. ADD itu diperuntukkan untuk masyarakat desa dan bukan untuk segelintir aparat desa" kata Shinto Silitonga.

Kompas TV Sabtu sore (24/11) presiden Joko Widodo menemui sedikitnya seribu petani. Jokowi menilai ketahanan pangan Indonesia sulit di pertahankan karena waduk air khusus petani sangat minim karena baru sekitar 230 waduk di Indonesia. Dengan menggelontorkan dana desa sebanyak 187 triliun rupiah hingga tahun 2018, di harapkan ketahanan pangan bisa teratasi. Presiden Joko Widodo juga meminta perwakilan 4 petani untuk berdialog. Dan salah satunya mengundang gelak tawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com