Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Terjebak di Pulau saat Tsunami Selat Sunda, 25 Mahasiswa Undip Dipulangkan

Kompas.com - 26/12/2018, 11:57 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 25 mahasiswa Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah yang sempat terjebak di Pulau Legundi, Provinsi Lampung, saat bencana tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 lalu, kini telah pulang dengan selamat.

Kepala Humas dan Media Undip Semarang Nuswantoro Dwiwarno menjelaskan, 25 mahasiswa Undip pergi ke Pulau Legundi, Lampung, untuk melakukan penelitian agar pulau tersebut dijadikan sebagai Desa Wisata Bahari.

Ekspedisi ke Pulau Legundi merupakan gabungan dari mahasiswa Undip, UIN Jakarta, dan Unila Lampung.

Kegiatan penelitian tersebut adalah berupa survei sumber daya alam pesisir, pulau kecil dan pemberdayaan masyarakat. Para mahasiswa berangkat atas undangan kepala Desa Pulau Legundi, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.

“Ekspedisi dijadwalkan 20 Desember hingga 30 Desember 2018. Tim Ekspedisi dari Undip datang pada 20 Desember 2018, sedangkan tim dari unversitas lain bergabung tanggal 24 Desember,” ujar Nuswantoro, Rabu (26/12/2018).

Baca juga: Air Laut Terpantau Pasang di Lampung, Tim SAR di Lokasi Bencana Hentikan Aktivitas

Dijelaskan Nuswantoro, 25 mahasiswa Undip mulai melakukan survei sebelum bencana tsunami tiba.

Pada tanggal 22 Desember pukul 21.30 WIB atau saat tsunami menerjang pulau itu, para mahasiswa itu melakukan rapat harian.

Atas saran warga desa, tim Undip kemudian berlari ke atas bukit terdekat. Mereka tidak sempat mengamankan peralatan untuk penelitian.

“Peserta tidak sempat menyelamatkan seluruh perlengkapan ekspedisi berikut alat komunikasi, karena tim bersama penduduk membantu evakuasi terhadap anak-anak dan orang tua untuk bisa menaiki bukit terdekat,” ujarnya.

Menurut dia, ada tiga kali tsunami yang menerjang pulau itu dengan ketinggian hingga 3 meter, atau atap rumah. baru setelah banjir surut, warga dan penduduk kembali ke pemukiman untuk mengambil perlengkapan sederhana.

“Semua penduduk dan tim ekspedisi selamat dari musibah ini, hanya satu orang penduduk yang meninggal karena tengah mengalami sakit stroke,” tambahnya.

Total tim ekspedisi dari Undip seluruhnya berjumlah 30 orang, terdiri dari 25 mahasiswa, 4 alumni dan1 dosen pembina. Proses pemulangan tim ekspedisi telah dilakukan sejak 24 Desember hingga Rabu hari ini.

“Pemulangan dibagi menjadi tiga tahap. Tanggal 24 Desember 2018, 2 orang ke Jakarta, 1 orang ke Medan dan 2 orang ke Semarang dan 13 orang ke Jakarta. 2 Tanggal 25 Desember 2018, 7 orang ke Jakarta Tanggal 26 Desember 2018, 1 orang ke Palembang, dan 4 orang melanjutkan perjalanan dari Jakarta ke Semarang,” tambahnya.

Baca juga: Pasca-tsunami, Kemendagri Kirim Tim Pendamping Pemda ke Banten dan Lampung

Sementara 4 orang alumni masih tinggal di Lampung, untuk mencari dan mengumpulkan alat surve di Pulau Legundi, bekerja sama dengan masyarakat setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com