Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Triliunan, Profesi Amil Zakat Perlu Disertifikasi

Kompas.com - 24/12/2018, 21:05 WIB
Reni Susanti,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Jika dulu amil atau pengelola zakat berjalan secara alami, maka kini perlu disertifikasi.

Itu pula yang menggiring pembentukan Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKN) Indonesia berkaitan keamilan.

“Hari ini sudah ada 2 SKK keamilan yang didaftarkan ke Kementerian Tenaga Kerja dari Forum Zakat dan Baznas,” ujar Ketua Umum Forum Zakat Bambang Suherman saat dihubungi, Senin (24/12/2018).

“Kami dorong 2019 tersusun, disahkan, dan diimplementasikan,” tambahnya.

Baca juga: Rumah Zakat Surabaya Kirim 50.000 Paket Kornet dan Rendang ke Sulteng

Amil zakat, sambung Bambang, perlu disertifikasi karena proses zakat melingkupi tiga hal. Pertama, penghimpunan. Kedua, pengelolaan, yakni akuntabilitas, transparansi, dan menjalankannya dengan baik. Ketiga, penyaluran dan pendayagunaan. Karakter penyaluran harus ada standar kerja.

“Mulai dari etikanya seperti apa, kompetensi apa saja, faktor integritas, dan lain-lain sebagai jaminan para amil ini bekerja benar,” tuturnya.

Selain itu, saat ini tengah memasuki era revolusi industri 4.0. Itu artinya, gerakan zakat sudah seharusnya menghadapi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Ditambah dengan bonus demografi Indonesia di mana populasi usia produktif lebih banyak dibanding usia nonproduktif, hal ini berkaitan dengan generasi muda atau milenial.

“Makanya kami gelar pula Indonesia Zakat Summit, kami ingin menyampaikan bahwa zakat solusi bangsa,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jabar Arif Ramdani mengatakan, potensi zakat di Indonesia sebesar Rp 217 triliun, sedangkan Jawa Barat Rp 17,6 triliun.

Namun capaian Jabar sendiri masih kecil. Di tahun 2016, Baznas Jabar hanya mampu mengumpulkan di bawah Rp 500 miliar.

“Hal itu kemungkinan karena masih banyak warga muslim Jabar yang membayar melalui lembaga zakat yang belum terdata resmi atau mungkin belum menunaikan zakat, sehingga potensi ini belum tergali maksimal,” pungkasnya.

Kompas TV Joko Widodo melakukan safari politik sebagai calon presiden di Madura, Jawa Timur, Rabu (19/12). Jokowi menghadiri deklarasi akbar ulama Madura.<br /> <br /> Joko Widodo menuju ke Gedung Ratu Ebo Bangkalan dengan menumpang delman bersama putri Gus Dur, Yenny Wahid. Setibanya di gedung, Joko Widodo disambut ulama dan santri. Di antara pendukung Jokowi, tampak La Nyala Mataliti, mantan kader Gerindra, yang kini beralih mendukung pasangan Jokowi Ma&rsquo;ruf Amin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com