Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Pengungsi akibat Tsunami di Banten Mengaku Belum Dapat Bantuan

Kompas.com - 23/12/2018, 22:35 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BANTEN, KOMPAS.com - Sejumlah pengungsi akibat tsunami di pesisir Kabupaten Serang hingga Pandeglang, Banten, masih ada yang belum mendapatkan bantuan logistik ataupun kesehatan. 

Wahyu, warga Kampung Pondok Waru, Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten mengatakan, dirinya beserta ratusan warga lainnya sejak terjadi tsunami pada Sabtu (22/12/2018) malam pukul 21.30 WIB hingga kini belum mendapatkan bantuan logistik darimana pun.

Sejumlah warga yang selamat akibat gelombang tsunami yang melanda pantai carita mengungsi di salah satu Masjid Kampung Tenjolahang Timur, Caringin Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018). Informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) data terkini korban hingga pukul 16.00 WIB, yaitu 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang belum ditemukan.KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Sejumlah warga yang selamat akibat gelombang tsunami yang melanda pantai carita mengungsi di salah satu Masjid Kampung Tenjolahang Timur, Caringin Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018). Informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) data terkini korban hingga pukul 16.00 WIB, yaitu 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang belum ditemukan.

"Dari semalam pas tsunami kami warga ada ratusan belum dapat bantuan, Mas, tolong bantu cepat kirim, kami butuh makanan, selimut, pakaian, bantuan kesehatan juga," kata Wahyu saat ditemui Kompas.com di tepi pantai, Jalan Raya Carita, Kabupaten Pandeglang, Minggu (23/12/2018).

Baca juga: Pasca-tsunami Selat Sunda, Polisi Kebut Pulihkan Akses Jalan Raya Carita

Wahyu mengemukan, dirinya beserta ratusan warga lainnya harus mengungsi ke bukit untuk menyelamatkan diri dari terjangan tsunami pada Sabtu malam. 

Dia mengaku, ratusan rumah warga rusak akiat tsunami. Rumah Wahyu sendiri selamat dan tidak hancur karena posisinya terhalang sebuah hotel.

Mama, warga Caringin mengatakan, dirinya berlari untuk menghindari terjangan tsunami. Bersyukur seluruh keluarganya selamat dari bencana itu. 

Sejumlah warga yang selamat akibat gelombang tsunami yang melanda pantai carita mengungsi di salah satu Masjid Kampung Tenjolahang Timur, Caringin Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018). Informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) data terkini korban hingga pukul 16.00 WIB, yaitu 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang belum ditemukan.KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Sejumlah warga yang selamat akibat gelombang tsunami yang melanda pantai carita mengungsi di salah satu Masjid Kampung Tenjolahang Timur, Caringin Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018). Informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) data terkini korban hingga pukul 16.00 WIB, yaitu 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang belum ditemukan.

Mama kini mengungsi di Masjid Jami Kampung Tenjolahang Timur, Jalan Raya Caringin, Pandeglang, Banten dan membutuhkan bantuan juga berupa selimut dan makanan.

"Alhamdulillah kami semua selamat, kami kaget ada tsunami, panik, tapi alhamdulillah sekarang sudah di masjid, kami butuh selimut sama makanan saja," ujar Mama.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia akibat tsunami yang melanda wilayah pantai Selat Sunda menjadi 222 orang. Korban luka tercatat 843 orang. Sementara korban yang belum ditemukan 28 orang.

Baca juga: Pasca-tsunami Selat Sunda, Prabowo Ajak Masyarakat Lebih Waspada

 

Kerusakan material meliputi 556 unit rumah, 9 unit hotel, 60 warung kuliner, dan 350 kapal dan perahu.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang yang menerjang sejumlah wilayah di kawasan sekitar Selat Sunda itu merupakan tsunami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com