Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Mengganggu, Motor Diminta Tak Masuk Pantai Pangandaran

Kompas.com - 23/12/2018, 13:22 WIB
Candra Nugraha,
Khairina

Tim Redaksi

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Keberadaan sepeda motor di bibir Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dianggap mengganggu oleh sejumlah wisatawan.

Mereka yang sedang asyik main di pantai khawatir terserempet oleh pengendara motor trail tersebut. Apalagi, banyak pengendara yang masih di bawah umur.

"Iya, agak takut juga. Apalagi suka ada yang ngebut-ngebut," kata Novi Agustina, salah seorang wisatawan asal Bandung di Pantai Pangandaran, Minggu (23/12/2018).

Wisatawan lainnya, Yuliati menyarankan, wisatawan yang tetap ingin berkendara dengan motor trail di bibir pantai bisa melakukannya di daerah pantai yang sepi. Dia mencontohkan di bagian barat Pantai Barat Pangandaran.

"Di sebelah barat sana kan tidak ada orang yang berenang karena ombaknya gede. Kalau ingin tetap pakai trail, bisa di sana. Jadi tidak mengganggu wisatawan yang main di pantai," kata dia.

Baca juga: Cerita di Balik Panjangnya Nama Lembaga BP3APKBPMPD di Pangandaran yang Viral

Ketua Balawista Pangandaran, Dodo Taryana mengakui banyak wisatawan yang tidak nyaman dengan "keliaran" sepeda motor trail di pantai. Terlebih, Sabtu pekan lalu ada wisatawan yang terserempet motor trail di pantai.

"Ada yang terserempet. Tidak sampai luka. Namun pengunjung menjadi tidak nyaman," ujarnya.

Saat ini, wisatawan yang membawa anak kecil ke pantai harus ekstra waspada. Dulu, kata Dodo, wisatawan hanya mengawasi anaknya karena khawatir terbawa arus air. Sekarang, mereka juga harus mengawasi anaknya karena khawatir terserempet motor.

"Sekarang takut terserempet motor," kata dia.

Sekda Kabupaten Pangandaran, Mahmud mengatakan, pihaknya sedang mempelajari aturan agar sepeda motor tidak masuk ke pantai.

Kata dia, sebaiknya sepeda motor tidak memasuki pantai karena dikhawatirkan mengganggu kenyamanan wisatawan.

"Larangan agar ada ketegasan dalam regulasi. Nanti ada dalam bentuk peraturan bupati. Sekarang sudah ada peraturan tentang K3 (Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan). Peraturan ini akan dipertajam, termasuk peraturan daerah tentang penyelenggaraan kepariwisataan," jelas Mahmud.

Kapolres Ciamis Ajun Komisaris Besar Bismo Teguh Prakoso mengimbau kepada pengusaha rental sepeda motor agar tidak meminjamkan motor kepada anak di bawah umur. Hal ini untuk mencegah timbulnya lagi wisatawan yang terserempet sepeda motor saat berada di pantai.

"Sebelum terjadi kejadian lebih lanjut kami imbau pengusaha tidak pinjamkan sepeda motor ke anak-anak," jelas Bismo.

Kompas TV Banjir yang menerjang wilayah Pangandaran, Jawa Barat, masih merendam ratusan rumah warga. Warga yang terkena dampak banjir, saat ini tinggal di tenda-tenda pengungsian. Sudah 3 hari, luapan Sungai Cikidang, merendam Desa Babakan dan Pananjung, Kecamatan Pangandaran. Warga belum berani pulang ke rumah, karena genangan air setinggi 50 cm tak kunjung surut. Apalagi, tiap malam wilayah pangandaran terus diguyur hujan.<br /> Menurut Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, Kabupaten Pangandaran, rumah yang terendam mencapai 250 rumah, yang dihuni 1.200 keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com