Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Indonesia Sekarang Kekurangan Cokelat...

Kompas.com - 22/12/2018, 15:07 WIB
Hendra Cipto,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Presiden RI Joko Widodo menuturkan bahwa secara umum, Indonesia mengalami penurunan produksi cokelat.

“Bukan hanya di Sulawesi Selatan, tetapi di Indonesia. Kita sekarang kekurangan cokelat. Pabriknya banyak, tapi yang menanam cokelat tidak banyak sehingga cokelat kita impor dari luar, tidak benar seperti ini. Kita bisa menanam coklat, kenapa impor terus untuk apa,” katanya dalam pidatonya di acara Jambore Desa yang digelar di Wisma Negara di lahan reklamasi Pantai Losari, Makassar, Sabtu (22/12/2018). 

Jokowi pun mengajak sekitar 6.000 kepala desa dan pendamping desa yang hadir untuk mulai berpikir inovatif dan kreatif dalam penggunaan dana desa agar bisa dipergunakan untuk pemberdayaan ekonomi desa.

“Dana desa bisa digunakan pemberdayaan desa. Mulailah berpikir kreatif dan inovatif. Hal seperti ini harus menjadi pertahatian pemerintah desa dan tahu apa permintaan pasar, tahu apa permintaan pabrik, tahu apa permintaan industri sehingga arahnya dana desa menjadi jelas, produktif dan bisa mendatangkan penghasilan bagi masyarakat desa,” tuturnya.

Sementara itu, di hadapan Presiden Jokowi, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengungkapkan bahwa produksi cokelat di provinsi itu menurun hingga 70 persen. Penurunkan produksi cokelat di Sulsel terjadi tiap tahun sejak puluhan tahun lalu.

“Saya sampaikan kepada Presiden bahwa sudah puluhan tahun produksi cokelat di Sulsel terus menurun. Produksi cokelat kita menurun kurang lebih 50 sampai 70 persen,” kata Nurdin.

Dengan permasalahan penurunan produksi cokelat itu, Nurdin yang baru menjabat sekitar 4 bulan ini mengaku sedang menggagas program bersama Kementerian Pertanian.  Pemerintah Provinsi bersama Kementerian Pertanian, lanjut dia, bertekad mengembalikan kejayaan produksi cokelat di Sulsel.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com