Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah "Down Syndrome" Itu Memeluk dan Berkata: Aku Senang...

Kompas.com - 20/12/2018, 08:02 WIB
Dani Julius Zebua,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Pasangan suami istri lanjut usia, Hernowo (60) dan Kamilah (61), dan anak semata wayang mereka Wahyu Heri Setiawan (14), resmi menempati rumah baru di RT 025 Dusun Anjir, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Rumah dengan dinding bercat kuning itu tidak hanya sederhana, tapi juga nyaman, apalagi dilengkapi perabot seperti tempat tidur, lemari, meja, kursi tamu, meja makan, hingga kelengkapan dapur.

Bahkan, kamar Wahyu lengkap dengan rak, lemari, dan meja belajar. Wahyu pun tak kuasa mengungkap gembiranya.

“Waktu saya datang, Wahyu memeluk saya dari belakang. Saya kaget. Dia cerita saya senang, dengan suara lantang. Dia juga mengantar saya ke kamarnya yang baru. Di situ ada meja belajar, lemari, rak buku, dan tempat tidur. Kamar yang nyaman,” kata Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi Kompas.com, di peresmian rumah baru bagi keluarga Hernowo itu, Rabu (19/12/2018).

Baca juga: Pasutri Lansia yang Anaknya Down Syndrome Kini Punya Rumah Baru, dari Donasi Pembaca Kompas.com

Inilah rumah bagi keluarga Hernowo. Bangunannya 45 meter persegi di tanah 2.500 meter persegi, terdiri 2 kamar tidur, 1 ruang tamu sekaligus ruang keluarga, dan satu kamar mandi di luar.

Bangunan itu dikelir kuning kecoklatan dan berlantai keramik. Pintu dan jendela kayu divernis jadi coklat.

Seluruh bagian rumah dilengkapi perabot. Semua berawal dari penggalangan dana pembaca setia Kompas.com melalui situs Kitabisa.com.

Mereka tersentuh Hernowo dan Kamilah karena perjuangannya menyekolahkan Wahyu, meski anak itu menyandang tuna grahita sejak lahir. Pasutri lansia ini bukan keluarga mapan maupun pendidikan tinggi.

Mereka hidup dalam kesederhanaan dari hasil menjual kayu bakar dan daun pisang. Selain itu, Hernowo mengalami keterbatasan pendengaran.

Kamilah malah sudah lupa bagaimana menulis dan membaca. Dalam seluruh keterbatasan itu, mereka tak menyerah memperjuangkan Wahyu yang juga dalam keterbatasan.

Mereka rela "ngontel" sepeda mengantar Wahyu ke SLB Kecamatan Panjatan, yang berjarak 10 kilometer, melintasi hutan ke kota, pergi-pulang setiap hari sekolah.

Kegigihan mereka terbit di Kompas.com pada 28 Maret 2018. Pascaterbit, Kompas.com pun banjir permintaan warga yang ingin menolong keluarga Hernowo.

“Bagaimana kami, pembaca Kompas.com, bisa membantu memudahkan bapak-ibu ini menyekolahkan Wahyu,” kata Wisnu, mengenang masa itu.

Kompas.com pun menggandeng Kitabisa.com untuk menggalang dana. Ditetapkanlah tenggat 30 hari penggalangan dana dengan target Rp 100 juta.

Baca juga: Rumah Baru bagi Pasutri Lansia yang Anaknya Down Syndrome Mulai Dibangun...

Kenyataannya lebih dari harapan. Kurang dari satu bulan, 954 donatur menyalurkan sumbangan hingga Rp 210 juta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com