Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Palopo Sita Ribuan Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya dan Kedaluwarsa

Kompas.com - 19/12/2018, 19:00 WIB
Amran Amir,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palopo, Sulawesi Selatan, melakukan aksi penertiban pasar dari Kosmetik Ilegal dan mengandung bahan berbahaya di beberapa titik antara lain di Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Toraja.

Dalam penertiban pasar tersebut BPOM berhasil menemukan 38 sarana yang tidak memenuhi ketentuan (TMK), dari 38 sarana yang diawasi tersebut terdapat 801 item produk kosmetik yang terdiri dari 5.005 buah kosmetik dengan nilai ekonomi mencapai RP 166.865.800.

Kepala BPOM Palopo Nurtati Rahman mengatakan bahwa penertiban pasar dari kosmetik ilegal berlangsung selama dua pekan dan hasil temuan terdiri dari 3 kategori TMK masing masing mengandung bahan berbahaya, kedaluwarsa dan tidak memiliki izin edar.

“Kosmetik yang berbahaya itu mengandung Hydrokinon dan Merkuri yang dapat menyebabkan kanker untuk pemakaian jangka waktu lama karena masuk kedalam pori-pori,” katanya, Rabu (19/12/2018).

Baca juga: BPOM Gorontalo Sita Kosmetik Ilegal Senilai Rp 258 Juta

Selain itu kosmetik yang disita yakni tidak memiliki izin edar dan sudah kedaluwarsa.

“Kosmetik yang belum mendapat nomor notifikasi dari Badan POM tapi sudah beredar di pasaran juga kami amankan karena tidak ada yang bisa menjamin keamanan penggunaan kosmetik ini jika digunakan oleh masyarakat seperti alat kecantikan itu bisa saja menggunakan alat pewarna tekstil yang tidak dianjurkan dalam penggunaan kosmetik. Sedangkan kosmetik yang sudah kedaluwarsa yah tidak boleh dipakai,” ucapnya.

Kepala Badan POM Palopo mengimbau kepada masyarakat agar menjadi konsumen yang cerdas dengan selalu ingat Cek Klik (Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin edar dn Cek Kedaluwarsa).

“Agar terhindar dari bahaya akibat penggunaan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya masyarakat bisa langsung mengecek produk kosmetik yang digunakannya aman atau tidak melalui aplikasi cek BPOM ,” harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com