Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kwik Kian Gie Saat Ditunjuk Jadi Menko Ekuin oleh Gus Dur

Kompas.com - 17/12/2018, 09:52 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Politisi senior sekaligus pakar ekonomi, Kwik Kian Gie, menjadi salah satu pembicara dalam acara peringatan haul ke-9 Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid), di Pesantren Tebuireng Jombang, Minggu (16/12/2018) malam.

Pada kesempatan itu, Kwik Kian Gie menyampaikan beberapa pengalamannya bekerja sama dengan Gus Dur dalam membangun perekonomian Indonesia, selepas pemerintahan orde baru.

Kwik Kian Gie ditunjuk oleh Gus Dur menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Keuangan Indonesia pada tahun 1999. Jabatan itu dipegang hingga tahun 2000.

Penunjukan dirinya sebagai Menko Ekuin oleh Gus Dur, selaku Presiden RI ke-4, menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Kwik Kian Gie.

Baca juga: Kwik Kian Gie Akan Jadi Pembicara pada Haul Gus Dur di Tebuireng

Sebagai pria keturunan Thionghoa, Kwik merasa terkejut dan tak percaya jika jabatan strategis diletakkan di pundaknya.

Kwik Kian Gie menuturkan, penunjukan dirinya sebagai Menteri Ekuin diawali dengan proses pertemuan para pimpinan partai politik setelah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menetapkan Gus Dur dan Megawati sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Dalam pertemuan yang membahas pembentukan kabinet, Gus Dur menggunakan hak prerogratifnya sebagai presiden dengan menunjuk Wiranto sebagai Menko Polkam dan Kwik Kian Gie sebagai Menko Ekuin.

"Betapa terkejutnya semua hadirin. Namun, saya lah yang paling terkejut karena tidak menyangka sedikitpun karena kedudukan Menko Ekuin diberikan kepada orang keturunan Thionghoa yang tidak mengganti namanya dan beristrikan orang Belanda," kata Kwik, di Pesantren Tebuireng, Minggu malam.

Di mata pria kelahiran Pati, Jawa Tengah itu, Gus Dur merupakan sosok yang berani mengambil sikap dan resiko, selalu berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan rakyat, serta memiliki orientasi yang jelas dari setiap kebijakannya.

Liberalisme ekonomi hambat keadilan

Dalam testimoninya dihadapan ribuan warga Nahdliyin yang hadir, Kwik menuturkan jika Gus Dur memiliki pandangan atas pentingnya peran negara dalam mewujudkan keadilan ekonomi.

Menurut Kwik Kian Gie, keputusan-keputusan Gus Dur memang seolah muncul secara spontan.

Baca juga: Jadi Penasihat Prabowo, Kwik Kian Gie Muncul di Markas TKN Jokowi

Namun, keputusan Gus Dur ternyata memiliki visi kuat dan orientasi yang jelas terkait langkah-langkah untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan.

Gus Dur, lanjut Kwik, meminta agar sistem dan perilaku ekonomi di Indonesia tidak dilepaskan seluruhnya ke pasar bebas. Negara harus mengambil peran penting dalam pengaturan ekonomi.

"Gus Dur sudah mengetahui bahwa keadilan tidak bisa dicapai melalui kadar mekanisme pasar yang sebesar mungkin. Liberalisme yang dominan memang akan menghasilkan pertumbuhan yang cepat namun juga disertai dengan ketidakadilan dan kesenjangan yang sangat besar," kata Kwik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com